NGAWI, KOMPAS.com - Baru dua hari berjalan, distribusi menu makan bergizi gratis (MBG) bagi 2.932 siswa di 47 lembaga mulai dari Paud, TK, SD dan SMP di Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dihentikan, Rabu (27/8/2025).
Penghentian distribusi MBG disampaikan yayasan kepada pihak sekolah melalui grup WhatsApp.
Kepala Sekolah SDN 01 Kedunputri, Suwarto yang dikonfirmasi Rabu (27/8/2025) menyatakan, informasi berhentinya pendistribusian MBG tersebut diketahui dari pengumuman yayasan pengelola MBG dari grup WhatsApp para kepala sekolah penerima MBG di Kecamatan Paron. Pengirim pesan dari pihak dapur itu berdalih program MBG baru uji coba.
Baca juga: Beredar Foto Menu MBG yang Sebabkan 427 Siswa Keracunan di Lebong Bengkulu
"Berdasarkan dari informasi WAG kemarin katanya masih uji coba. Kelanjutannya (distribusi MGB) masih menunggu," kata Suwarto.
Tak hanya informasi grup WhatsApp, kata Suwarto, petugas SPPG juga mendatangi sekolah untuk memberitahukan pengiriman MBG dihentikan sementara. Namun petugas SPPG tidak memberikan kepastian keberlanjutan pengiriman MBG ke depannya.
"Untuk keberlanjutannya kapan belum tahu,” jelas Suwarto.
Baca juga: Jumlah Korban Keracunan MBG Bengkulu Bertambah Jadi 427 Siswa
Sementara itu, Kepala SDN 02 Semen, Afif Umi Suprihatin menyatakan, informasi penghentian pendistribusian MBG diterimanya pada Selasa (26/8/2025) malam. Pihak SPPG menyebut penghentian distribusi MBG lantaran masih dalam tahap uji coba.
Dari pemberitahuan itu, Afif menginformasikan kepada wali murid siswanya. Dengan demikian, para siswa dapat membawa bekal kembali sampai ada pemberitahuan MBG bakal didistribusikan kembali ke sekolah.
“Kemarin disampaikan katanya masih akan dievaluasi, karena masih uji coba," ungkap Afif.
Afif mengatakan, saat didistribusikan pertama kali tidak ada penjelasan dari petugas bila masih dilakukan uji coba. Ia mengira distribusi MBG akan berlanjut setiap harinya sejak Senin (25/8/2025).
“Saya kira programnya akan terus berjalan,” kata Afif.
Sementara itu, Ashifa Kanza Ahzahra salah satu siswi SDN 01 Kedungputri mengatakan dua hari mendapat MBG dengan menu yang berbeda.
Hari pertama, Ashifa mendapatkan menu lauk ayam, sayur dan tambahan buah pisang. Sementara hari kedua mendapatkan lauk telur, tahu dan sayur.
Setelah mendapatkan informasi dihentikan, Ashifa harus kembali membawa bekal makan sendiri dari rumah.
"Saya hari ini bawa bekal makan dari rumah,” tutur Ashifa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang