BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus campak yang ada di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, jumlah suspek campak mencapai 584 orang.
Kepala Dinkes Bangkalan, Nur Hotibah mengatakan, jumlah 548 itu merupakan akumulasi dari bulan Januari hingga Agustus.
"Dari ratusan suspek itu, ada 60 orang dinyatakan positif," ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Vaksinasi Campak di Sumenep Targetkan 3.346 Anak Per Hari
Menurut Hotibah, satu dari 60 anak positif campak itu meninggal dunia. Sedangkan sisanya sudah sembuh.
"60 itu semua sudah sembuh dan satu meninggal dunia," jelasnya.
Adapun sebanyak 17 pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini, belum bisa memastikan positif campak. Sebab, pihak rumah sakit menilai hanya lewat gejala klinis.
"Rumah sakit menyatakan bahwa yang positif ada 275 dan 17 masih dirawat, itu dinilai dari gejala klinis. Suspek campak harus dilakukan pemeriksaan spesimen untuk mengetahui itu campak atau bukan," ungkapnya.
Baca juga: Wabah Campak Menyebar di 6 Kecamatan Pamekasan
Menurut Hotibah, pasien yang ada di rumah sakit ataupun puskesmas harus melaporkan hal itu ke Dinkes. Selanjutnya, petugas akan mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
"Dari hasil pemeriksaan epidemiologi itu, nantinya tim dari surveilans kami akan mengirimkan ke balai besar laboratorium kesehatan, dari sana nanti baru bisa ditentukan itu positif campak atau bukan," ungkapnya.
Hingga kini, pihaknya terus berkoordinasi dengan rumah sakit untuk menangani kasus campak tersebut. Pihaknya juga masih menunggu pihak rumah sakit menyerahkan hasil pemeriksaan epidemiologi dari 17 pasien campak yang ada.
"Sampai sekarang belum dikirim ke kami. 17 pasien yang masih dirawat itu berdasarkan gejela klinis bukan hasil pemeriksaan spesimen," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang