PAMEKASAN, KOMPAS.com - Penyebaran sejumlah merek rokok ilegal asal Batam, Riau, di Madura telah mengancam ekonomi petani tembakau dan pabrik rokok lokal.
Hal ini disampaikan anggota Komisi D DPRD Jawa Timur asal Madura, Harisandi Savari, Jumat (15/8/2025).
Harisandi menjelaskan bahwa rokok ilegal tersebut muncul di saat pabrik rokok lokal di Madura mulai berkembang dan menyerap ribuan tenaga kerja, yang berkontribusi pada perbaikan perekonomian daerah.
"Tumbuhnya pabrik rokok di Madura sudah menyedot ribuan tenaga kerja yang jelas perekonomian membaik," ujarnya.
Namun, keberadaan rokok Batam yang dijual dengan harga murah menjadi ancaman serius bagi petani, pengusaha tembakau, buruh pabrik, dan pengusaha rokok lokal.
Baca juga: Brand Rokok Ilegal dari Batam Melintas dan Menyebar di Madura Bikin Warga Resah
Politisi dari daerah pemilihan Madura ini berharap peredaran rokok ilegal tersebut segera dihentikan karena rokok Batam tidak memberikan keuntungan langsung kepada masyarakat.
"Hanya beberapa pihak saja yang diuntungkan jika rokok Batam makin bertambah peredarannya," tegasnya.
Harisandi, yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Pamekasan, mengungkapkan bahwa jika distribusi rokok lokal terhambat, kebutuhan akan tembakau akan berkurang, yang berpotensi mengakibatkan pengurangan jumlah buruh pabrik secara besar-besaran.
Ia menekankan bahwa tembakau yang digunakan dalam rokok ilegal dari Batam belum tentu berasal dari Madura, dan tenaga kerja serta proses produksinya juga tidak melibatkan masyarakat setempat.
"Perekonomian masyarakat Madura akan terancam jika rokok ilegal dari luar ini tidak segera ditindak," tambahnya.
Lebih lanjut, Harisandi menyoroti dampak negatif dari peredaran rokok ilegal ini tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi negara.
Ia mencatat pada tahun 2024, berkat perkembangan pabrik rokok lokal, Madura menjadi salah satu daerah penyumbang penerimaan negara dari cukai tembakau dan rokok, dengan total mencapai Rp 1,3 triliun.
Baca juga: Gempuran Rokok Ilegal Ancam Penerimaan DBHCHT Banyuwangi
"Jika pertumbuhan yang sudah baik ini diganggu dengan rokok ilegal dari luar, akan berpengaruh pada pendapatan negara," ungkapnya.
Harisandi juga meminta agar negara hadir dan Bea Cukai Madura segera menelusuri jalur masuknya rokok Batam yang beredar secara ilegal.
"Pengaruh terhadap pangsa pasar rokok lokal sudah pasti. Distribusi akan mengalami hambatan adanya rokok Batam yang dijual murah di Madura," ujarnya.