SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, atau yang akrab disapa Cak Ji, memberikan klarifikasi terkait video viral yang beredar di media sosial.
Video tersebut menampilkan laporan seorang warga bernama Qorijatun MH MM yang mengungkapkan keresahan masyarakat terhadap salah satu petugas pemadam kebakaran (damkar) di posko Menganti, Gresik, yang diduga berpraktik sebagai dukun abal-abal.
Dalam video tersebut, Qorijatun menyampaikan, “Saya peringatkan untuk damkar posko Menganti tolong jangan buat warga resah dengan abal-abal sebagai dukun.”
Ia juga meminta kepada pimpinan dan Wali Kota Eri Cahyadi untuk menyelidiki masalah ini.
Baca juga: Cak Ji Gelar Mediasi Lanjutan soal Pembelian Apartemen The Frontage, Masih Buntu
“Tolong pimpinan dan Bapak Wali Kota Eri Cahyadi melakukan penyidikan terhadap ini. Saya Qorijatun, Magister Hukum Magister Manajemen,” imbuhnya.
Menanggapi laporan tersebut, Cak Ji menegaskan bahwa Kecamatan Menganti merupakan bagian dari Kabupaten Gresik dan tidak ada hubungannya dengan pemerintah Kota Surabaya.
“Menganti adalah ikut wilayah Kabupaten Gresik, bukan Surabaya, jadi enggak ada kaitannya dengan Wali Kota Surabaya sama sekali,” ujarnya dalam video klarifikasinya yang diunggah di akun resmi Instagram.
Cak Ji juga menyoroti fenomena perilaku masyarakat yang akhir-akhir ini dianggap nyeleneh, seperti praktik dukun dan membawa keris.
Baca juga: Cak Ji Sidak Golds Gym atas Kasus Penutupan Sepihak yang Rugikan Ribuan Member
“Saya heran sekarang ini banyak orang lagi nyeleneh-nyeleneh, ada yang berpraktik dukun, ada yang membawa keris, tapi kita santai-santai aja lah,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Cak Ji menegaskan komitmennya untuk tetap membantu dan melayani masyarakat.
“Supaya kita ini ditugasi untuk membantu rakyat, membantu masyarakat, kerja dengan baik dan benar,” katanya.
Ia juga mengimbau kepada petugas damkar agar tidak menjalankan praktik dukun yang dapat meresahkan masyarakat.
“Kalau damkar tugas nyemprot kalau ada kebakaran, rek ojok (jangan) praktik dukun ya,” tegasnya.
Video klarifikasi tersebut diharapkan dapat menghindari kesalahpahaman di masyarakat.
“Itu ya Bu, sekali lagi, Menganti itu masuk wilayah Kabupaten Gresik, saya kira itu klarifikasinya supaya ibu tidak salah tafsir dalam hal ini,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang