SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025.
Hal ini diungkapkan Eri dalam konferensi pers di Balai Kota Surabaya pada Senin (14/7/2025).
Eri menjelaskan bahwa peran aktif orang tua sangat diperlukan dalam membentuk karakter anak.
Ia mengajak orang tua menanamkan nilai kasih sayang dan kepedulian kepada anak-anak mereka.
"Saya berharap orang tua ini mempunyai peranan penting menjaga putra-putrinya. Tidak bisa hanya dititipkan di sekolah," ungkapnya.
Baca juga: Mendikdasmen Senam Bersama Siswa Baru Saat MPLS di SMPN 1 Sumbawa
Eri menambahkan bahwa kolaborasi antara orang tua dan sekolah sangat penting untuk mendukung perkembangan anak.
Ia mendorong orang tua memberikan ruang bagi anak-anak mereka dalam menyalurkan hobi dan bakat.
"Apa pun bakat dan minat anak, mari kita dukung sepenuhnya. Saya sangat berharap para orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengeksplorasi hobi dan bakatnya," ungkap Eri.
Sistem pembelajaran yang diterapkan, lanjut Eri, berlangsung hingga pukul 12.00 WIB, diikuti dengan program sekolah bakat sampai pukul 14.00 WIB.
Menurutnya, sistem ini juga merupakan cara untuk membentuk karakter anak, di mana keberhasilan tidak hanya diukur dari kemampuan akademik, tetapi juga dari potensi di bidang lain.
"Siswa akan mengikuti program Sekolah Wawasan Kebangsaan dan Sekolah Bakat Minat. Program ini dirancang bagi siswa dalam mengembangkan potensi non-akademik mereka," ujarnya.
Baca juga: Masa MPLS, Seluruh Murid di Jateng Dapat Pengecekan Kesehatan Gratis di Sekolah
Eri juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 000/13662/436.7.1/2025 tentang pelaksanaan MPLS Ramah di seluruh satuan pendidikan di Surabaya.
SE tersebut ditujukan kepada seluruh Kepala SMP dan SD negeri serta swasta, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan pendidikan non-formal di Surabaya.
Dalam SE tersebut, Eri menekankan enam poin utama yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MPLS.
"Pertama, MPLS Ramah harus dilakukan dengan memuliakan murid, menghormati hak anak, serta menjunjung tinggi nilai karakter," ucapnya.