Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

600 Guru dari Tiga Kabupaten Hadiri Temu Pendidik Nusantara XII di Magetan

Kompas.com, 23 Juni 2025, 11:40 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Sebanyak 600 guru dari Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berkumpul dalam kegiatan Temu Pendidik Nusantara XII yang berlangsung di SMPN 1 Magetan dan Pendopo Surya Graha.

Kegiatan ini bertujuan menularkan praktik baik melalui inovasi sederhana dalam pendidikan yang telah diterapkan oleh 23 narasumber, guna meningkatkan daya saing sekolah.

Ketua Pelaksana Temu Pendidik Nusantara XII, Supardi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dihadiri guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi.

Baca juga: 8 Pegawai di Buleleng Batal Diangkat Jadi PPPK, 1 Orang Terlibat Pungli Pensiunan Guru Dipecat

Dalam acara tersebut, para pendidik berbagi praktik baik dan inovasi yang telah diterapkan di sekolah masing-masing, sehingga dapat diadopsi sekolah lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

“Kegiatan TPN XII ini untuk mempertemukan semua pendidik untuk berbagi praktik baik sehingga praktik baik dan inovasi yang kita rekrut dari pendidik, kepala sekolah, dan pendamping satuan pendidikan dibagikan kepada seluruh pendidik di Kabupaten Magetan,” ujarnya saat ditemui di Surya Graha pada Minggu (22/6/2025).

Supardi menambahkan bahwa TPN ke XII mengusung tema "Iklim Pendidikan dan Pendidikan Iklim".

Ia menjelaskan bahwa iklim pendidikan saat ini mengalami pergeseran dari konvensional menuju digitalisasi.

Baca juga: Penelitian soal Masuk Angin dan Kerokan Antar Atik Triratnawati Jadi Guru Besar UGM

Sementara itu, pendidikan iklim mengacu pada perlunya respons terhadap perubahan iklim yang terjadi saat ini, yang harus disikapi bersama demi kesehatan lingkungan.

“Iklim pendidikan saat ini berubah dari konvensional menuju digitalisasi, sementara pendidikan iklim adalah dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini harus disikapi bersama terkait dengan kesehatan lingkungan."

"Kegiatan ini mengedukasi peserta bahwa kita berusaha mengurangi sampah untuk menyelamatkan dunia,” imbuhnya.

Kegiatan ini menghadirkan 23 narasumber dari berbagai sekolah yang memperkenalkan inovasi dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Baca juga: Beli Uang Palsu UIN Makassar, Guru ASN Ini Belanjakan ke Pasar dan Sedekah ke Pemulung

Diharapkan, kegiatan ini mampu meningkatkan prestasi siswa serta memberikan motivasi, inovasi, dan semangat baru dalam menghadapi tantangan pendidikan berkualitas.

“Banyak inovasi dan praktik baik bagaimana membranding sekolah dengan inovasi sederhana seperti pembuatan menara bambu yang mampu menarik minat orang tua siswa."

"Bagaimana mencari hal sederhana untuk outbond sekolah TK tanpa biaya besar dengan mengajak langsung ke sawah saat petani menanam dan inovasi sederhana lainnya yang mampu mengubah metode pembelajaran di Kabupaten Magetan,” ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau