Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa TK di Bojonegoro Terpaksa Mengungsi Gegara Bau Menyengat dari Pabrik Tembakau yang Bikin Pusing

Kompas.com, 3 Juni 2025, 16:11 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

BOJONEGORO, KOMPAS.com – Puluhan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) “Harapan Bunda” di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, terpaksa mengungsi ke Balai Desa setempat.

Penyebabnya bukan bencana alam, melainkan bau menyengat yang berasal dari cerobong pabrik pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia (STI) yang berdiri hanya sekitar 50 meter dari sekolah mereka.

Anak-anak yang biasanya belajar dan bermain dengan ceria, kini harus menjalani kegiatan belajar mengajar di Balai Desa Sukowat yang disulap menjadi ruangan darurat kelas sementara.

Hal ini terpaksa dilakukan sebab para siswa mengeluh pusing, mual, dan tidak tahan dengan bau tajam yang keluar dari pabrik.

“Kasihan anak-anak, belajarnya tidak nyaman. Harus pindah-pindah terus. Baunya itu lho, bikin pusing,” tutur Lisa, salah satu wali murid, Selasa (3/5/2025).

Baca juga: Kasus Pernikahan Siswa SMP, DPRD Lombok Tengah Bahas Raperda Pencegahan Kawin Dini

Di lain sisi guru PAUD Harapan Bunda, Dika Martania, mengungkapkan bahwa atas kondisi ini pihak sekolah tidak tinggal diam.

Penuturan Marta, pihak sekolah telah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada pihak manajemen PT STI. Bahkan, sebelumnya telah disepakati bahwa pabrik tidak akan beroperasi saat jam belajar berlangsung.

Namun, menurut Marta, janji tersebut tidak ditepati. Pabrik tetap beroperasi dan menimbulkan bau menyengat saat proses belajar mengajar berlangsung.

“Anak-anak sudah beberapa kali mengeluh, dan kami tidak bisa memaksakan mereka tetap belajar di bawah kondisi seperti itu,” terangnya.

Baca juga: Siswa SMP Tak Bisa Baca Juga Miliki Gangguan Kecemasan

Kondisi memprihatinkan ini mendapat perhatian dari Kepala Desa Sukowati, Amik Rohadi. Ia mempersilakan balai desa digunakan sebagai lokasi darurat proses belajar-mengajar, tanpa batas waktu.

“Ini sifatnya darurat. Kami kasihan melihat anak-anak. Jadi kami izinkan balai desa dipakai, agar kegiatan belajar tetap bisa berjalan,” ujar Amik.

Kabar terganggunya aktivitas belajar para siswa dan masyarakat ini pun langsung direspon oleh DPRD Bojonegoro.

Wakil Ketua III DPRD, Mitroatin, bersama Ketua Komisi A, Lasmiran, beserta rombongan komisinya pun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi sekolah dan kemudian ke pabrik PT STI, pada senin (2/6/2025) kemarin.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan legislator itu memastikan langsung kondisi udara yang dikeluhkan para siswa dan warga disekitar lokasi.

Mitroatin mengaku prihatin dengan kondisi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas pabrik tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau