Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damkar Situbondo Berputar-putar Cari Lokasi Selama 2 Jam, Ternyata Kena Prank Laporan Palsu

Kompas.com, 22 Mei 2025, 22:42 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Damkar Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur terkena laporan palsu pada Kamis (22/5/2025).

Para petugas dengan sigap bergerak menuju lokasi laporan palsu tersebut.

Kasubag Umum Damkar Situbondo, Dayat menyatakan laporan palsu tersebut terkait ular kobra yang mengigit warga di Desa Sekar Putih, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.

"Laporan hoak itu tadi sore setelah kami melakukan kegiatan pembersihan aspal ketumpahan oli di Kecamatan Panji," kata Dayat, Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Dikira Ular Masuk Ruang Ujian SD sehingga Dilaporkan ke Damkar, Ternyata Anakan Biawak

Pihak Damkar Situbondo mendengar ada laporan warga digigit ular kobra di dalam kamar rumah dan langsung bergegas ke lokasi.

Pelapor dan petugas damkar sudah sempat video call namun wajah pelaku tidak ditampakan.

"Jadi pelapor ini sudah video call whatsapp dengan saya, namun yang diperlihatkan cuma kepala, memberi arah lokasi kejadian namun kami tidak pernah sampai, bahkan sudah beberapa kali bertanya ke warga namun tetap tidak sampai," katanya.

Baca juga: Pernah Lapor Polisi tapi Tak Ditanggapi, Ibu Bawa 2 Anaknya Curhat ke Damkar Kerap Jadi Sasaran KDRT

Pelapor melakukan pelaporan ke Damkar Situbondo melalui nomor whatsaap call center yang tertera di sosial media.

Nomor tersebut langsung terhubung ke Kasubag Umum.

"Kami ketika ada laporan warga digigit ular kobra ini langsung bergegas ke lokasi karena ketika penanganan terlambat korban bisa kehilangan nyawa. Tidak hanya itu, jika ada ular kobra menggigit manusia otomatis akan menggigit manusia yang lain," katanya.

Menurutnya, ular kobra adalah reptil yang bisa memproduksi racun secara cepat.

Ketika ada satu manusia digigit maka manusia lainnya juga berpotensi digigit juga.

"Ular kobra kalau sudah menggigit bisa lima orang sekaligus," katanya.

Baca juga: 7 Rumah Terbakar di Kawasan Padat Makassar, 24 Mobil Damkar Dikerahkan

Pihak Damkar Situbondo berharap para warga tidak bermain-main dengan laporan evakuasi.

Terutama tentang evakuasi ular berbisa yang menjadi salah satu menjadi laporan cepat tanggap.

"Nomor whatsaap pelaku 083121346823, kami mencoba menghubunginya lagi namun tidak bisa," katanya.

Pihak Damkar Situbondo merasa dirugikan atas laporan palsu tersebut.

Markas Damkar Situbondo menuju ke Kecamatan Mangaran memakan waktu 40 menit.

Berputar-putar mencari lokasi namun tidak ketemu sejak pukul 16.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau