PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Aksi protes yang dilakukan sopir jip dan tour guide di kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Minggu (4/5/2025) berujung pada tindakan perusakan.
Pihak TNBTS berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Kepala TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugara, menjelaskan bahwa saat kejadian, sejumlah tour leader, pengemudi jip, dan perwakilan agen memasuki kantor SPTN Wilayah I untuk mencari Kepala Bidang Wilayah I.
Namun, karena tidak menemukan yang dicari, mereka melakukan perusakan terhadap inventaris kantor, termasuk mengambil kunci kendaraan roda empat milik BB TN BTS.
"Hingga saat ini, kunci kendaraan tersebut belum diketemukan, termasuk surat kendaraan (STNK)."
"Kejadian tersebut tidak semua bisa terekam oleh CCTV di kantor seksi karena ada oknum yang mematikan aliran listrik serta mencabut kabel CCTV," kata Rudijanta dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (6/5/2025).
Rudijanta menilai kejadian ini menunjukkan indikasi bahwa tindakan tersebut diduga dilakukan secara terencana.
Beberapa aset yang dirusak termasuk laptop inventaris SPTN Wilayah I yang hancur, satu meja kerja patah, serta hilangnya kunci dan STNK mobil Pajero Sport milik BB TN BTS.
Selain itu, ban mobil juga dikempeskan dan beberapa barang pecah belah hancur, serta helm pribadi petugas dirusak.
Kejadian ini dipicu oleh macetnya pintu masuk Cemorolawang di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang menyebabkan kericuhan akibat banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket masuk.
Baca juga: Ricuh Sopir Jip Bromo Geruduk Kantor TNBTS gara-gara Antrean, Begini Duduk Perkaranya
Ketidaktertiban dari pelaku jasa ini bahkan terkadang memberikan intimidasi terhadap petugas BB TN BTS.
Pada hari sebelum kericuhan terjadi, salah satu petugas dilaporkan ditabrak oleh pengemudi jip saat melakukan pengecekan QR-Code, yang dibuktikan dengan rekaman video.
"Terhadap pengerusakan dan pencurian aset serta intimidasi kepada petugas, pihak BB TN BTS akan segera melaporkan ke pihak berwajib," tegas Rudijanta.
Sebelumnya, puluhan sopir jip Bromo menggeruduk kantor TNBTS pada Minggu (4/5/2025).
Ini merupakan bentuk protes terhadap antrean panjang dalam proses scan barcode tiket, yang menyebabkan wisatawan terlambat menikmati sunrise di Bromo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang