PASURUAN, KOMPAS.com - Aparat Polres Pasuruan Kota mengamankan 7 pelaku penculikan santri di pintu keluar Tol Kebomas Gresik.
Dari tangan para pelaku ditemukan senjata api dan penggunaan alat penghisap sabu. Kini pelaku diperiksa secara intensif guna menggali motif aksi nekat tersebut.
"Para pelaku sudah kami amankan. Korban dalam keadaan baik-baik, tadi sudah kami pertemukan melalui video call dengan pengasuh," ujar AKBP Davis Busin Siswara, Kapolres Pasuruan Kota, Selasa (22/04/2025).
Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, menjelaskan proses penangkapan berjalan dramatis. Sejumlah polisi melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Baca juga: Santri di Pasuruan Diculik 3 Orang Tidak Dikenal Saat Belanja di Toko
Berkat laporan cepat dari pengurus pondok, pihaknya langsung bergerak cepat untuk memburu pelaku yang sudah menculik korban, Muhammad Sulaiman (18), santri Ponpes Metal Rejoso.
"Dari laporan awal dari CCTV para pelaku yang semula terlihat tiga orang, akhirnya seluruh pelaku penculikan sebanyak 5 orang, setelah kami kembangkan bertambah 2 orang yang turut terlibat. Kami lakukan pengejaran hingga ke Gresik," ujar Choirul.
Saat tiba di Kantor Polres Pasuruan Kota, polisi langsung menggelar sejumlah barang bukti yang dibawa para pelaku, diantaranya 3 pucuk senjata api, alat penghisap sabu dan kartu identitas masing-masing pelaku.
Baca juga: Kasus Pencabulan Santri Ponpes Tulungagung, Kapolres: Pelaku Ancam untuk Menghukum Para Korban
"Semua pelaku masih kami periksa untuk mencari motif dari penculikan tersebut. Nanti kami sampaikan lebih lanjut," pungkasnya.
Untuk diketahui, aksi penculikan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Metal, Rejoso, Pasuruan, MS (18) dilakukan di depan toko Hamdalah di Jalan Raya Pantura, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Senin (21/04/2025) malam.
Aksi tersebut sempat terekam CCTV dan beredar luar di media sosial. Korban ditarik dan dipaksa untuk masuk ke dalam mobil oleh tiga orang tidak dikenal.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang