Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini Polda Jatim Gelar Operasi Cipta Kondisi selama Dua Pekan

Kompas.com, 10 Februari 2025, 10:30 WIB
Izzatun Najibah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polda Jawa Timur (Jatim) melaksanakan pengawasan ketat terhadap aktivitas lalu lintas melalui Operasi Cipta Kondisi 2025 yang dimulai hari ini, Senin (10/2/2025) dan akan berlangsung selama dua pekan hingga Minggu (23/2/2025).

Operasi ini resmi dibuka dengan apel yang dipimpin oleh Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Pasma Royce, di Mapolda Jawa Timur pada pagi hari ini.

“Selama 14 hari ke depan akan ada perhatian ekstra tentunya di bidang lalu lintas menjelang Operasi Ketupat,” ungkap Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin.

Baca juga: 10 Tahun Ditelantarkan, Anak di Sidoarjo Laporkan Ayah ke Polda Jatim

Dalam pelaksanaan Operasi Cipta Kondisi, Polda Jatim menerjunkan sebanyak 4.448 personel kepolisian yang akan disebar ke seluruh wilayah di Jawa Timur.

Komarudin menekankan pentingnya fokus pada pengguna jalan selama operasi ini.

“Oleh karena itu, selama operasi ke depan kita akan gelar kekuatan dengan memfokuskan perhatian kepada pengguna jalan,” ucapnya.

Polda Jatim juga berencana melakukan sosialisasi secara intensif untuk meminimalisir pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan.

Penegakan hukum akan dilakukan terhadap pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dengan tingkat fatalitas tinggi.

“Kami juga akan melakukan penegakan, dan penindakan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dengan tingkat fatalitas tinggi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dirlantas Polda Jatim akan melaksanakan edukasi, penjagaan, dan penegakan hukum di seluruh wilayah.

Baca juga: Massa Gelar Aksi di Depan Markas Polda Jatim, Sebut Jokowi Terlibat Banyak Kasus Korupsi

Target utama operasi ini mencakup pengguna jalan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, pelanggar lampu merah, pengguna helm yang tidak sesuai, serta kendaraan dengan knalpot yang tidak memenuhi standar.

“Target operasi yang kita sasar diantaranya para pengguna jalan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, melanggar traffic light, pengguna helm, knalpot yang tidak sesuai dengan standar,” imbuh Kombes Pol Komarudin.

Selain itu, pengguna jalan yang berusia di bawah 17 tahun juga akan menjadi fokus penindakan.

Komarudin menekankan bahwa keberadaan pengendara di bawah umur saat ini menjadi perhatian khusus.

“Kemudian, dengan usia di bawah umur saat ini menjadi pemandangan di tengah kami yang akan menjadi salah satu target yang akan kita fokuskan,” ungkapnya.

Baca juga: Polda Jatim Belum Temukan Keterlibatan Kerabat Tersangka Mutilasi Mayat dalam Koper

Komarudin berharap, melalui Operasi Cipta Kondisi ini, masyarakat akan lebih mengedepankan keselamatan dalam berkendara.

“Tentu 14 hari ke depan harapan kami akan ada perubahan perilaku berkendara di tengah masyarakat sehingga sesuai dengan konsep cipta kondisi, operasi ketupat ini juga akan kami lakukan,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau