Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Seni Tato di Jawa Timur, Gaya Hidup yang Kian Digandrungi

Kompas.com, 7 Februari 2025, 19:36 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seni merajah tubuh atau tato kini bukan lagi sekadar simbol identitas tertentu, melainkan telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup yang diterima oleh berbagai kalangan.

Di Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang, tren tato mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Ini ditandai dengan meningkatnya jumlah peminat serta munculnya banyak tattoo artist berbakat yang meramaikan industri ini.

Arnaz Aditya Pratama, seorang tattoo artist yang aktif di Surabaya, mengungkapkan bahwa ia mulai berkecimpung di dunia tato sejak tahun 2010 dan kini menjalankan Sankara Tattoo Skinart studio di Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya.

Baca juga: Identitas Jenazah di Tengah Sawah di Lumajang Terungkap dari Tato

"Dulu yang punya tato itu hanya orang-orang tertentu. Sekarang bahkan anak-anak yang baru lulus SMA pun sudah mulai membuat tato. Jadi sudah mulai bergeser menjadi lifestyle," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (7/2/2025).

Mayoritas klien di studionya berusia antara 18 hingga 25 tahun, yang sudah memiliki KTP dan ingin mengekspresikan diri melalui seni tato.

Gaya tato yang paling diminati adalah fineline, yang menampilkan garis-garis halus dengan desain minimalis.

"Permintaan tato sangat beragam, ada yang datang dengan desain sendiri, ada juga yang meminta saran dari kami. Namun, setiap desain tetap melalui konsultasi agar hasilnya lebih baik dan sesuai dengan estetika tubuh klien," imbuh Arnaz.

Arnaz Aditya Pratama tattoo artist sekaligus pemilik Sankara Tattoo Skinart studio saat menato kliennya di Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya.

Dokumentasi Pribadi Arnaz Aditya Pratama tattoo artist sekaligus pemilik Sankara Tattoo Skinart studio saat menato kliennya di Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya.

Dari segi harga, setiap tattoo artist memiliki metode perhitungan yang berbeda.

Arnaz menerapkan tarif yang saat ini dibanderol Rp 900.000 per jam.

Sementara itu, di Kota Malang, perkembangan tato juga tak kalah pesat.

Ferry Irawan, tattoo artist yang beroperasi di Epic Tattoo Studio di daerah Soekarno-Hatta Kota Malang, menyebutkan bahwa semakin mudahnya akses terhadap peralatan tato membuat peminatnya semakin meningkat.

"Kalau perkembangan tato pesat sekali. Untuk peminat juga banyak, baik tattoo artist-nya juga karena suplai peralatan yang mudah."

"Sekarang sudah menjadi fashion tato dari semua kalangan, dari musisi, pemuda sampai bapak ibu rumah tangga," tuturnya kepada Kompas.com.

Ferry Irawan, tattoo artist saat sedang menato kliennya di Epic Tattoo Studio di daerah Soekarno-Hatta Kota Malang.Dokumentasi Pribadi Ferry Irawan, tattoo artist saat sedang menato kliennya di Epic Tattoo Studio di daerah Soekarno-Hatta Kota Malang.

Klien di studio Ferry didominasi oleh anak muda dan mahasiswa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau