NGANJUK, KOMPAS.com – Sejumlah pengurus perguruan pencak silat di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berikrar menjaga ketertiban dan persaudaraan di daerah tersebut.
Ikrar ini dibacakan dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Polres Nganjuk di Aula Polres Nganjuk pada Kamis (6/2/2025).
Ketua Harian Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Nganjuk, Harsono, menegaskan bahwa pencak silat merupakan identitas budaya yang harus dilestarikan.
Ia juga menyatakan bahwa seluruh anggota perguruan pencak silat adalah saudara.
Baca juga: Konflik Perguruan Silat di Sragen, 12 Pelaku Ditangkap, Kendaraan Disita
“Kita semua adalah saudara dalam satu wadah IPSI. Tidak ada yang lebih hebat atau lebih rendah, karena pencak silat mengajarkan sikap rendah hati dan saling menghormati,” ujar Harsono.
Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono, yang turut hadir dalam FGD, menyampaikan bahwa perguruan pencak silat di Nganjuk telah melahirkan banyak atlet berprestasi.
Namun, ia mengingatkan bahwa sering kali ada oknum anggota perguruan pencak silat yang menciptakan onar di masyarakat, yang berdampak pada citra pencak silat.
Tatit sangat mendukung kegiatan FGD yang diadakan Polres Nganjuk dan mengapresiasi ikrar bersama untuk menjaga keamanan, menolak aksi anarkis, serta memastikan setiap kegiatan perguruan pencak silat berjalan sesuai aturan.
Baca juga: Pemkab Bekukan Kegiatan Perguruan Silat di Tulungagung
“Forum ini menjadi kesempatan bagi kita untuk merumuskan langkah-langkah agar Nganjuk tetap aman dan damai,” tuturnya.
Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro, menjelaskan bahwa kegiatan FGD bertujuan memperkuat komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Nganjuk.
Menurut Siswantoro, peran perguruan pencak silat sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
“Pencak silat adalah warisan luhur yang harus kita jaga dengan penuh kearifan. Melalui forum ini, mari kita perkuat persaudaraan dan saling menghormati, agar situasi di Nganjuk tetap kondusif,” ujarnya.
Kegiatan FGD ini ditutup dengan pemakaian rompi Jogo Nganjuk secara simbolis, sebagai tanda kesiapan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Nganjuk.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang