Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Pantai Drini: Tiga Jenazah Siswa SMPN 7 Mojokerto Dimakamkan Selasa Malam

Kompas.com, 29 Januari 2025, 07:08 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Jenazah tiga siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, Jawa Timur, yang meninggal akibat terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, tiba di rumah duka masing-masing pada Selasa (28/1/2025) malam.

Kedatangan ketiga jenazah ke rumah duka berlangsung sekitar satu jam setelah rombongan siswa peserta outing class tiba di sekolah sekitar pukul 21.00 WIB.

Ketiga korban adalah Alfian Aditya Pratama (13) dan Rayhaki Fatqiyansyah (13), yang tinggal di Gang Flamboyan, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto; dan Magen Yusuf Adliqo (13), asal Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto.

Selain itu, Bayhaki Faqtyansah, yang bertempat tinggal di Desa Mlirip, Kabupaten Mojokerto, juga menjadi salah satu korban.

Baca juga: Lereng Gunung Wilis Hujan Lebat, Jalan Nasional di Madiun-Surabaya Macet Terendam Banjir

Penjabat Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, yang hadir dalam pemakaman salah satu korban, mengungkapkan bahwa jenazah ketiga siswa telah dimakamkan di pemakaman umum di tempat tinggal masing-masing.

“Alhamdulillah, para siswa korban laka laut yang meninggal dunia sudah tiba di Kota Mojokerto. Masing-masing telah dimakamkan pihak keluarga,” kata Ali Kuncoro, Selasa malam.

Sebelum menuju rumah duka, Ali Kuncoro menyambut kedatangan rombongan outing class SMPN 7 yang dipulangkan pasca-insiden tersebut.

Di halaman sekolah, ia mengikuti doa bersama yang dihadiri para siswa dan guru, serta memberikan wejangan dan motivasi kepada siswa.

“Adik-adik harus tetap semangat. Mungkin ini pengalaman kelam, tetapi semuanya harus tetap semangat untuk menghadapi masa depan," ujarnya di hadapan para siswa SMPN 7 Kota Mojokerto.

Dalam kesempatan itu, Ali Kuncoro juga mengajak semua siswa untuk mendoakan para korban yang meninggal akibat terseret ombak Pantai Drini, serta mendoakan kesembuhan bagi teman-teman mereka yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebelumnya, diberitakan bahwa belasan wisatawan yang merupakan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret arus balik atau rip current di Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025) pagi.

Dari 13 siswa yang terseret ombak, petugas Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Gunungkidul, berhasil menyelamatkan 9 orang.

Namun, tiga siswa dinyatakan meninggal, dan satu siswa yang diduga terseret ombak masih dalam pencarian petugas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau