PASURUAN, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem yang melanda di wilayah perairan Jawa Timur berdampak pada naiknya harga ikan laut di Pasuruan. Sebab, hasil tangkapan ikan menurun akibat cuaca ekstrem tersebut.
Nelayan hanya berani melaut di sekitar perairan Pasuruan yang jumlah tangkapan ikannya sedikit. Nelayan tidak berani mengambil risiko melaut hingga ke Selat Madura karena cuaca ekstrem.
"Iya sepi mas. Karena kalau melaut sampai ke utara (selat Madura) ombaknya tinggi," kata Sukamti (57), salah satu nelayan asal Mandaran, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Rabu (22/01/2025).
Baca juga: Hujan 2 Hari, 1.588 KK Terdampak Banjir di Kabupaten Pasuruan
Saat ini, harga ikan laut rata-rata naik. Ikan cumi-cumi yang semula Rp 60.000 per kilogram, naik menjadi Rp 70.000 per kilogram.
Ikan bawal putih naik dari harga Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 45.000 per kilogram.
Harga ikan kakap naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram. Sedangkan ikan jenis teri dan kembung dari harga Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 10.000 per kilogram. Harga tongkol naik menjadi Rp 30.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 25.000 per kilogram.
Baca juga: Daftar Daerah di Jateng yang Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem pada Hari Ini
Sayangnya, kenaikan harga ikan laut tidak berdampak pada penghasilan para nelayan. Sebab, mereka tetap harus membayar ongkos operasional yang tinggi untuk beli solar dan sewa kapal.
"Pembelian solar kan dibatasi, akhirnya harus membeli solar industri. Selain itu juga harus sewa kapal," katanya.
Sementara itu, dari pantauan Kompas.com di sejumlah pengepul ikan di Pasar Besar Kota Pasuruan, stok ikan banyak yang kosong. Hanya ada jenis ikan kembung dan ikan belanak.
Mereka sibuk menerima kiriman ikan jenis produksi tambak. Seperti bandeng, nila dan udang.
"Yang ramai sekarang jenis ikan tambak dan harganya juga naik karena ikan laut sepi kiriman," terang Wahyu, penjual ikan.
Untuk harga udang tambak saat ini Rp 35.000 - Rp 50.000 per kilogram. Bandeng Rp 18.000 - Rp 23.000 per kilogram. Dan ikan nila Rp 26.000-Rp 30.000 per kilogram.
"Harga tersebut di pengepul sedangkan harga jualnya ya tinggal nambahkan antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000 untuk per kilogram," pungkas Wahyu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang