SURABAYA, KOMPAS.com - Pemuda yang bekerja sebagai satpam perumahan di Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, ditangkap usai mencabuli seorang anak di bawah umur dengan modus mencuci keong.
Wakapolresta Sidoarjo, AKBP I Made Bayu Sutha Sartana mengatakan, awalnya pelaku, MV (21), asal Probolinggo, melihat korban yang berusia 8 tahun bersama seorang adiknya di taman pada Senin (13/1/2025).
Kemudian, tersangka mendekati korban beserta adiknya yang tengah bermain tersebut. Lalu, keduanya pun diajak untuk mencuci keong yang ada di pos satpam perumahan.
"Setibanya di pos satpam, MV mengajak korban menyuci keong di kamar mandi yang ada di pos satpam," kata Bayu Sutha di Polresta Sidoarjo, Selasa (21/1/2024).
Baca juga: Kanwil BPN Jatim: Tak Ada Pagar Laut di HGB 656 Hektare Perairan Sidoarjo
Selanjutnya, pelaku langsung mengajak korban ke kamar mandi tersebut serta menguncinya. Sedangkan, adik bocah itu masih berada di dalam pos satpam, namun tidak ikut masuk.
"Begitu korban dan pelaku di dalam kamar mandi, lampu dimatikan oleh pelaku dengan alasan listrik padam. Dari sinilah pelaku melakukan perbuatan cabul terhadap korban," tambahnya.
Baca juga: Sempat Kaget soal HGB di Perairan, Wali Kota Eri: Bukan di Surabaya, tetapi Sidoarjo
Akan tetapi, adik korban yang mengkhawatirkan kakaknya terus memanggil dan menggedor pintu kamar mandi. Tersangka yang panik meminta agar kedua bocah tersebut pulang.
Selain itu, tersangka meminta agar korban tidak menceritakan peristiwa yang telah dialaminya kepada siapa pun.
Akan tetapi, permintaan dari pelaku tidak dihiraukan oleh anak tersebut.
"Saat sampai di rumah, korban menceritakan perbuatan salah satu satpam perumahan kepada ibunya. Setelah itu, orangtua korban melapor ke Polresta Sidoarjo dan pelaku berhasil diamankan," ujarnya.
Atas tindakannya, pelaku dijerat dengan Pasal 82 UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang