SURABAYA, KOMPAS.com - Aipda Maryudi, pemilik rumah yang rusak parah akibat ledakan di Puri Mojokerto, ternyata memang menyimpan sleng dor atau kembang api untuk persiapan lebaran 2025.
Kembang api berjenis low explosive yang mengandung oksidator dan klorat tersebut diduga menjadi pemicu ledakan yang menghancurkan rumah Aipda Maryudi, dan rumah tetangganya.
Setidaknya ada lima rumah yang hancur dalam insiden ini. Lalu, ada dua korban jiwa, Luluk (40) dan Kaffa (2).
Baca juga: Ledakan di Mojokerto, Dokter Forensik Pastikan 2 Korban Meninggal akibat Reruntuhan
Setiap momen lebaran dan tahun baru Aipda Maryudi dan tetangganya memiliki tradisi menyalakan kembang api.
“Jadi anggota Maryudi akhir tahun kemarin dengan anak-anaknya sama tetangga masyarakat sekitar biasa kalau tahun baru menyalakan kembang api,” kata Kepala Polda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, Kamis (16/1/2025).
Masih tersisa, maka keluarga Aipda Maryudi lalu menyimpan kembang api di dalam rumah untuk persiapan menyambut lebaran 2025 nanti.
“Dan ada sisa mercon sleng dor itu kesimpan termasuk itu akan disiapkan untuk nanti memasuki bulan puasa,” sebut Imam Sugianto.
Baca juga: Polda Jatim Pastikan Jenazah Korban Ledakan Rumah di Mojokerto Utuh, Tidak Ada Bekas Bahan Peledak
Imam menyebut, Polda Jatim telah melarang peredaran kembang api secara ilegal dengan sosialisasi ke penjual karena sifatnya yang berbahaya dan mudah meledak.
“Kami sudah mengimbau. Nanti misalnya harus menyalakan mercon saat merayakan itu penjual resmi akan diawasi petugas, lewat jalur-jalur itu saja untuk merayakan,” sebut dia.
Polda Jatim juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyimpan kembang api karena mengandung bahan peledak berbahaya.
“Saya mengimbau seluruh warga masyarakat yang biasa menyimpan mercon dan bubuk mesiu jualan mercon sudahlah tinggalkan itu, kita memilih hidup aman, tidak membahayakan tetangga dan orang lain,” sambung dia.
Baca juga: Ledakan Rumah Polisi di Mojokerto, Tim Labfor Polda Jatim Temukan Kandungan Oksidator dan Klorat
Tim Labfor Polda Jatim masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab pasti dari ledakan di rumah Aipda Maryudi pada Senin (13/1/2025) pukul 09.00 WIB lalu itu.
Selain ditemukan kembang api yang mengandung oksidator dan klorat, polisi juga menemukan lima tabung elpiji, dua buah berukuran tiga kilogram, dan tiga buah berukuran 12 kilogram.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang