Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nihil Gugatan di MK, Hari Wur-Purnomo Hadi Ditetapkan Jadi Bupati-Wakil Bupati Madiun Terpilih

Kompas.com, 9 Januari 2025, 14:07 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun menetapkan Hari Wuryanto-Purnomo Hadi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Madiun terpilih 2025-2029, setelah menang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

Penetapan itu dilakukan setelah KPU Kabupaten Madiun menggelar rapat pleno penetapan pasangan calon terpilih dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Madiun, di Bima Ballroom Aston Hotel Madiun, Kamis (9/1/2025).

Ketua KPU Kabupaten Madiun, Nur Anwar, menyatakan Hari Wuryanto-Purnomo Hadi ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati terpilih setelah memperoleh suara sebanyak 241.652 suara.

Pasangan yang disapa Harmonis itu mengalahkan suara pasangan Nomor Urut 1, H Ahmad Dawami-Shandika Ratna Ferryantiko, yang memperoleh 194.421 suara pada pilkada serentak 2024.

Baca juga: PMK di Madiun Meluas hingga 4 Kecamatan, Jumlah Kasus Menjadi 44 Ekor Sapi

"Paslon Hari Wuryanto-Purnomo Hadi dinyatakan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Madiun setelah menang dalam pilkada Kabupaten Madiun 2024," kata Anwar.

Anwar menyatakan agenda penetapan bupati dan wakil bupati terpilih dilakukan setelah KPU mendapatkan kepastian tidak ada gugatan pilkada Kabupaten Madiun di Mahkamah Konstitusi.

Anwar mengatakan, setelah agenda penetapan bupati dan wakil bupati terpilih, KPU segera melakukan pemberkasan untuk diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri.

Untuk pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih, Anwar menjelaskan KPU tetap berpegang pada PKPU.

Sesuai jadwal, pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih digelar pada awal Februari 2025.

Baca juga: Rumahnya Jadi Sarang Kobra, Petani di Madiun Temukan hingga 11 Ular Berkeliaran Setiap Tahun

Bupati Madiun terpilih, Hari Wuryanto, menyatakan tidak akan mempermasalahkan bila pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih akan ditunda hingga Maret mendatang.

Hari dan Purnomo akan mengikuti tahapan sesuai regulasi yang diatur KPU.

“Karena ini demi kebaikan, jadi kami tidak masalah karena sudah ada yang mengatur. Kami akan tetap ikuti tahapan sesuai regulasi yang ditentukan oleh KPU,” kata Hari Wuryanto.

Setelah ditetapkan sebagai bupati terpilih, Hari Wuryanto akan melakukan sinkronisasi visi misi agar terwujud harmonisasi program antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat.

Baca juga: Lansia Stroke di Madiun Tercebur Sumur Sedalam 15 Meter

“Kami berharap dapat melaksanakan program kami supaya visi misi yang disampaikan bisa diimplementasikan ke masyarakat. Sehingga kami dapat mewujudkan Kabupaten Madiun bersih, sehat, dan sejahtera," ujar Hari Wuryanto.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau