MALANG, KOMPAS.com – FRD, seorang pemilik kafe berusia 30 tahun, ditemukan tewas di kafenya yang terletak di Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, pada Senin (25/11/2024) pagi kemarin.
FRD yang adalah warga Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, diduga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Temannya, Mat Sholeh, yang menemukan FRD mengatakan, ia menemukan FRD dalam keadaan tengkurap dan kaku di kamar kafe sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Sama-sama Berbahaya, Pahami Perbedaan Pikiran Bunuh Diri Aktif dan Pasif
Mat Sholeh langsung melaporkan penemuan tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Donomulyo.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Donomulyo, Aipda Murbito, membenarkan dugaan bunuh diri tersebut.
"Diduga korban bunuh diri dengan cara menenggak racun. Namun, jenis racun yang digunakan masih dalam penyelidikan," ungkap dia melalui sambungan telepon.
Informasi yang dihimpun menunjukkan, FRD tidak pulang ke rumahnya selama dua hari.
Mat Sholeh, yang khawatir, telah berusaha menghubungi FRD tetapi tidak mendapatkan respons.
"Lantas, Mat Sholeh mendatangi kafe korban dan menemukan korban sudah tewas," lanjut Murbito.
Sebelum mengakhiri hidupnya, FRD diketahui sempat mengunggah status di aplikasi WhatsApp yang bernada putus asa, dengan tulisan 'Jibek Pol' dan 'Cukup Gusti', disertai simbol gambar bunga layu.
Baca juga: Mahasiswa ITB Tewas Diduga Bunuh Diri, Terekam CCTV Naik ke Lantai 27 Pukul 03.00
"Ada kemungkinan status itu ada hubungannya dengan keputusan korban melakukan bunuh diri. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan dengan menghadirkan beberapa saksi," kata dia.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang