LUMAJANG, KOMPAS.com - Kampanye akbar pasangan calon bupati dan wakil bupati Lumajang nomor urut 2, Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma, di Stadion Semeru Lumajang, Sabtu (23/11/2024), sempat diwarnai kericuhan antar pendukung.
Kericuhan diduga dipicu saling senggol saat berjoget menikmati musik yang dibawakan pengisi acara.
Baca juga: Buntut Foto Mesra, Warga Lumajang Demo Bawa Foto Ketua DPRD Disilang
Pantauan Kompas.com, beberapa orang sempat diamankan oleh petugas kepolisian ke belakang panggung karena diduga terlibat kericuhan.
Baca juga: Debat Pilkada Lumajang, Cak Thoriq Gelengkan Kepala Jawabannya Dibantah Indah
Saat pengisi acara utama kampanye akbar, yakni Denny Cak Nan, tampil, para pendukung juga tampak saling melempar botol minuman hingga sandal.
Panitia sempat menghentikan sejenak kegiatan untuk menenangkan pendukung yang saling lempar botol dan sandal, sebelum akhirnya acara kampanye akbar dilanjutkan kembali.
Calon bupati Lumajang nomor urut 2, Indah Amperawati, mengatakan bahwa di akhir masa kampanye, ia ingin memberikan hiburan bagi warga Lumajang.
Perihal kericuhan yang sempat terjadi, Indah mengungkapkan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi.
Menurutnya, konser musik diadakan untuk menghibur masyarakat Lumajang dan membawa kebahagiaan.
"Kalau ada konser musik itu harus bahagia, gak boleh gontok-gontokan, gak boleh tengkar, sama kayak pilkada harus damai," kata Indah usai kampanye akbar.
Di sisi panggung yang lain, tampak seorang pria berkaus putih, dengan topi coklat dan kacamata hitam, menebar uang.
Sambil digendong dan berjoget, dia menebar sejumlah uang ke orang-orang yang berkerumun di sekitarnya.
Sampai saat ini, belum diketahui identitas orang yang menebar uang tersebut.
Ketua Bawaslu Lumajang, Lutfiati, melalui pesan WhatsApp, mengatakan, akan mengkaji kejadian tersebut.
Namun, beberapa detik setelahnya, pesan tersebut dihapus.
Ia mengaku baru mengetahui kejadian tersebut saat dikonfirmasi Kompas.com.
"Saya belum tahu, malah baru tahu dari info ini," kata Lutfi.
Sementara itu, Indah Amperawati belum memberikan tanggapan perihal tebar uang di kampanye akbarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang