SURABAYA, KOMPAS.com - Ketiga pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Jawa Timur (Jatim) tiba di lokasi debat kedua yang berlangsung di Gedung Grand City Convex, Surabaya, pada Minggu (3/11/2024).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, paslon yang pertama kali tiba adalah nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim, yang hadir sekitar pukul 18.19 WIB.
"Ya semua berjalan seperti biasanya. Kita banyak ngluyur (keliling) blusukan," kata Luluk saat ditemui di lokasi.
"Jadi ya lumayan kita memanfaatkan waktu untuk ketemu lebih banyak lagi warga dan blusukan di kabupaten-kabupaten," tambah dia.
Baca juga: Daftar 7 Panelis Debat Kedua Pilkada Jatim Malam Ini
Luluk mengaku akan menikmati debat kedua sebagaimana mereka lakukan pada debat pertama, Jumat (18/10/2024), dengan harapan masyarakat dapat memilih paslon yang tepat.
"Kami mudah-mudahan tetap ada ruang, di mana warga bisa tercerahkan dan bisa melihat kami sebagai figur baru yang membawa Jawa Timur lebih baik," jelasnya.
Baca juga: Jelang Debat Kedua Pilkada Jatim 2024, Ini Persiapan Ketiga Paslon
Luluk terlihat mengenakan kemeja putih dengan rompi batik biru dan selendang berwarna ungu, sementara Lukman mengenakan kemeja putih dan jaket biru.
"Kami mudah-mudahan tetap ada ruang, di mana warga bisa tercerahkan dan bisa melihat kami sebagai figur baru yang membawa Jawa Timur lebih baik," ujarnya.
Paslon selanjutnya yang tiba adalah nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak.
Mereka disambut sejumlah pendukung yang telah menunggu di depan gedung.
Khofifah mengenakan kerudung dan batik biru, sedangkan Emil tampil dengan setelan jas hitam, kemeja putih, dan dasi biru.
Keduanya hanya merespons dengan senyuman ketika ditanya mengenai persiapan debat kedua, sebelum melanjutkan ke lokasi debat di lantai 4 gedung.
Paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini, tiba terakhir di Gedung Grand City Convex. Risma, yang mengenakan pakaian serba merah, hanya diam saat dihampiri media.
Sementara itu, wakilnya, Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), menyusul Risma memasuki gedung dengan mengenakan batik hijau dan peci hitam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang