KOMPAS.com - Calon gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut dua, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi pada salah satu pabrik di Trenggalek yang mempekerjakan penyandang disabilitas.
Khofifah melakukan itu saat blusukan k esejumlah lokasi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (01/11/2024).
Khofifah mengawali kegiatan blusukan ke Pasar Basah Trenggalek dilanjutkan ke Pasar Pahing Kecamatan Tugu Trenggalek juga pabrik produksi kecap dan saus.
Baca juga: Blusukan di Trenggalek, Khofifah Didampingi Nur Arifin yang Pakai Baju Seragam Muslimat NU
Ketika berkunjung di perusahaan produk makanan saus dan kecap di Trenggalek, Khofifah memberi apresiasi atas sistem penerimaan karyawan. Di perusahaan tersebut banyak mempekerjakan penyandang disabilitas.
Kedatangan Khofifah disambut pemilik serta seluruh karyawan pabrik tersebut. Mereka antusias dengan membentangkan poster dukungan bagi pasangan Khofifah-Emil Elestianto Dardak.
"Jadi apresiasi kita semua bahwa ada kesempatan, ada peluang, ada ruang yang diberikan oleh PT Wowin kepada penyandang disabilitas di pabrik yang berada di Trenggalek ini," ujar Khofifah.
"Mudah-mudahan akan terus bisa dijaga dan dikembangkan, bahwa ruang tumbuh bagi penyandang disabilitas juga diberikan kesempatan. Bahkan desainernya juga penyandang disabilitas di sini," sambung Khofifah.
Baca juga: Hasto Yakin Elektabilitas Risma pada Pilkada Jatim Bakal Salip Khofifah
Ia juga menegaskan, akan menerapkan dengan sungguh-sungguh program prioritas untuk tanaga kerja bagi penyandang disabilitas, yang dinilai saat ini masih sulit mencari lapangan kerja.
"Setiap berkunjungan ke pabrik, saya seringkali menjadikan ini poin penting bahwa dua persen rekruitmen untuk penyandang disabilitas. Dan itu bisa dipenuhi oleh semua perusahaan dan kita menemukan bahkan cukup banyak yang di atas dua persen," ujar Khofifah.
"Jadi harus terus didorong, kemudian ada yang kesulitan merekrut, jadi kami juga membantu mengkomunikasikan kepada kawan-kawan dari organisasi penyandang disabilitas, bahwa ada perusahaan tertentu di daerah mereka, yang kesulitan merekrut pada sektor-sektor tertentu."
"Jadi memang komunikasi dan akses informasi harus dibangun," sambung Khofifah.
Dalam kunjungannya di pabrik produksi saus dan kecap di Kecamatan Pogalan tersebut, Khofifah sempat keliling ke seluruh ruangan, meninjau proses produksi.
Baca juga: Pedagang Pasar di Malang Curhat Sepi Pembeli, Khofifah: Butuh Literasi Digital
Selain menggunakan mesin otomatis, pabrik tersebut tetap menerapkan sistem padat karya sehingga banyak menyerap tenaga kerja manusia.
"Jadi ada proses yang tadi kita menyaksikan masih dilakukan secara manual selain ada yang sudah otomatis."
"Itu artinya bahwa perusahaan tetap merekrut karyawan dan mempertahankan padat karya. Menurut saya sesuatu yang harus kita apresiasi bersama," ujar Khofifah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang