PASURUAN, KOMPAS.com - Belasan Amorphophallus titanum, yang lebih dikenal sebagai Bunga Bangkai, siap mekar di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan.
terdapat satu bunga telah mekar dengan daun selebar 1,5 meter. Pengunjung dapat menikmati aroma kuat dan menyengat yang dihasilkan saat bunga ini mekar.
"Fenomena ini terjadi setelah periode dormansi yang panjang dan menandai salah satu momen dalam tahun ini ketika bunga langka ini mekar," ujar Galendra Jaya, General Manager Kebun Raya Purwodadi, Rabu (16/10/2024).
Baca juga: Bunga Tabebuya Bermekaran, Kota Surabaya Kini Mirip Negeri Sakura
Galendra menjelaskan bahwa Amorphophallus titanum adalah tumbuhan yang berasal dari Indonesia dan termasuk dalam keluarga Araceae (keluarga talas-talasan/keladi keladian).
Tumbuhan ini dikenal karena perbungaannya yang sangat besar, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Di Kebun Raya Purwodadi, kemunculan perbungaannya sudah terlihat sejak awal Oktober 2024, dengan bobot umbi mencapai 8 kg. Ini menjadi perbungaan pertama kalinya.
Mekarnya kelopak salah satu bunga sudah terlihat sejak Minggu (13/10) pukul 10.00 WIB. Menariknya, masih terdapat 14 bunga bangkai lainnya yang akan menyusul untuk berbunga dalam program kerja sama antara komunitas dan Kebun Raya Purwodadi.
Bunga tersebut memiliki umbi besar yang dapat mencapai bobot hingga 50 kg. Umbi tersebut berfungsi sebagai cadangan energi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Setelah mekar, daun-daun besar dapat memiliki lebar hingga 1,5 meter.
"Daun-daun besar ini bertindak sebagai panel surya untuk mengumpulkan sinar matahari dan melakukan fotosintesis. Nutrisi tersebut juga untuk mempersiapkan tanaman untuk masa mekarnya di tahun depan," terangnya.
Amorphophallus titanum terutama ditemukan di hutan hujan Sumatera dan dikenal dengan aroma kuat dan menyengat yang dihasilkan saat mekar.
Aroma ini mirip dengan bau daging yang membusuk, yang berfungsi untuk menarik penyerbuk seperti lalat dan kumbang pemakan bangkai.
Baca juga: Bunga Tabebuya Payungi Braga Bandung, Pengunjung: Mirip di Korea dan Jepang
Kejadian mengundang pecinta tanaman dan masyarakat untuk menyaksikan mekarnya Amorphophallus titanum di area kafe kebun.
Kegiatan pengamatan dan edukasi tentang keanekaragaman hayati serta pelestarian spesies langka ini juga akan diselenggarakan selama periode mekarnya bunga.
“Melalui kolaborasi ini, kami dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi tumbuhan langka dan meningkatkan minat terhadap studi botanika,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang