SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengupayakan banjir tahunan di kabupaten Sampang pada musim penghujan tahun ini tidak akan terjadi sampai berhari-hari. Genangan air diprediksi hanya akan berlangsung dalam hitungan jam.
Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim Baju Trihaksoro mengatakan, sejumlah infrastruktur penunjang telah dibangun sepanjang lima tahun terakhir di sekitar Sungai Kemuning.
Salah satunya adalah pembangunan lima rumah pompa air yang berbeda kapasitas. Ke-lima rumah pompa tersebut yakni Rumah Pompa Teratai, Rumah Pompa Delima, Rumah Pompa Dagbukor, Rumah Pompa Bahagia, dan Rumah Pompa Kajuk.
Baca juga: Kebakaran Gudang Rongsokan di Sampang Merembet ke Rumah Warga
Rumah pompa Teratai memiliki kapasitas pompa 4,7 ribu liter per detik, rumah pompa Delima memiliki kapasitas pompa 4,7 ribu liter per detik.
Sementara rumah pompa Dagbukor memiliki kapasitas pompa 9.500 liter per detik, rumah pompa bahagia memiliki kapasitas pompa 3.600 liter per detik, dan Rumah Pompa Kajuk memiliki kapasitas 3.600 ribu liter per detik.
"Jika 5 rumah pompa itu beroperasi saat debit air tinggi, genangan akan surut dalam hitungan jam, tidak lagi berhari-hari," katanya Sabtu (5/10/2024).
Dia kembali menegaskan, penyebab banjir di Sampang bukan karena meluapnya sungai Kemuning.
"Jadi problem banjir di Sampang itu sebenarnya karena topografi daerahnya yang memang berupa cekungan, permukaan Sungai Kemuning itu lebih tinggi dari pemukiman warga," jelasnya.
Baca juga: Semburan Air Setinggi 20 Meter di Sampang Berhenti, Sempat Tercium Bau Belerang
Sehingga saat turun hujan, air mengalir dari dataran tinggi dan masuk ke wilayah cekungan.
"Satu-satunya cara untuk mengalihkan air adalah dengan cara memompa," ucapnya.
Pihak lain dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, sejak 2017 juga telah melaksanakan pembangunan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) atau tanggul beton di sungai Kemuning sepanjang 7 kilometer dan normalisasi sepanjang 9 kilometer.
Proses pembangunan sudetan di wilayah hulu Sungai Kemuning juga akan dilakukan. Sudetan ini akan dibangun sepanjang 3,5 kilometer dengan lebar 26 meter.
“Sudetan ini lokasinya di dekat muara, dekat pintu air Kajuk. Pembebasannya di perkirakan akan membutuhkan anggaran Rp 5 miliar dan akan kita alokasikan di tahun depan,” tegas Baju.
Titik proyek sudetan juga akan dibangun di kawasan Desa Panggung Kecamatan Sampang dengan panjang 12 kilometer dan lebar 60 meter.
Baca juga: Hujan Deras, 3 Kabupaten di Sumbar Dilanda Banjir
Sementara itu, berdasar data yang dipaparkan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan di wilayah Jatim akan dimulai Oktober hingga November 2024.
Wilayah Sampang diprediksi akan mengalami musim penghujan pada November. Selain Sampang di waktu yang sama hujan diprediksi turun di sejumlah daerah, antara lain Bangkalan, Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten Kediri, dan kota Batu.
Selain itu juga di Kabupatan dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Tuban, dan Tulungagung. (K15-11)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang