Tak Lolos Seleksi Administrasi, 901 Pelamar CPNS Gresik Ajukan Sanggah

GRESIK, KOMPAS.com - Sebanyak 901 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Diketahui, hasil seleksi administrasi diumumkan pada Kamis (19/9/2024).

Meskipun demikian, mereka masih memiliki kesempatan untuk mengajukan sanggahan atas hasil seleksi tersebut.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gresik mencatat bahwa dari 14.675 pendaftar, 12.753 di antaranta dinyatakan memenuhi syarat. Sedangkan 1.922 pelamar dinyatakan TMS.

Baca juga: RDP Hasil Pengumuman CPNS Manokwari 2021 Diwarnai Dua Kali Listrik Padam

"Dari total 1.922 pelamar TMS, ada sebanyak 901 pelamar yang melakukan sanggah," ujar Kepala BKPSDM Gresik, Agung Endro Dwi Setyo Utomo, saat dihubungi awak media, Rabu (25/9/2024).

Agung menjelaskan bahwa meskipun dinyatakan TMS, pelamar masih memiliki hak untuk mengajukan sanggahan melalui tombol yang telah disediakan.

Hal ini sesuai dengan ketentuan sanggah CPNS 2024, yang merujuk pada buku petunjuk pendaftaran calon Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2024.

Namun, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar TMS jika ingin mengajukan sanggahan.

Alasan sanggah harus selaras dengan dokumen asli yang telah diunggah sebelumnya. Jika alasan yang diberikan tidak sesuai dengan dokumen, pelamar akan dikenakan sanksi.

"Mayoritas isi sanggahan terkait dengan keabsahan dan data yang diunggah," tambah Agung.

Ia juga menambahkan bahwa tim BKPSDM akan melakukan verifikasi ulang terhadap data pelamar.

Apabila terbukti benar, panitia dapat mengubah status hasil seleksi administrasi sesuai dengan data pada dokumen asli pelamar.

"Kami hanya melakukan verifikasi ulang terhadap dokumen yang sudah diunggah pelamar. Untuk pengumuman pasca masa sanggah, kita lakukan pada tanggal 27 sampai 29 September 2024," kata Agung.

Total formasi kebutuhan CPNS di lingkungan Pemkab Gresik untuk tahun 2024 mencapai 575, yang terdiri dari 543 tenaga teknis, 20 tenaga kesehatan, dan 12 formasi khusus untuk penyandang disabilitas.