Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Undian Nomor Urut Paslon Pilkada Kota Madiun 2024: Dadi 1, Madiun 2, dan Bonus 3

Kompas.com, 24 September 2024, 10:29 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Kota Madiun akhirnya menetapkan nomor urut pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun dalam rapat pleno terbuka yang digelar di Sun Hotel Madiun, Senin (23/9/2024) malam.

Hasil pengundian nomor urut paslon pada pilkada Kota Madiun 2024, Inda Raya AMS-Aldi Dwi Prastianto (Dadi) mendapatkan nomor urut 1.

Selanjutnya Maidi- Bagus Panuntun (Madiun) mendapatkan nomor urut 2 dan Bonie-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus) memperoleh nomor urut 3.

Baca juga: Setelah Putusan MK, PDIP Usung Sendiri Paslon dalam Pilkada Kota Madiun

Bagi paslon Dadi, nomor urut 1 melambangkan juara. Selain angka 1 juga akan menorehkan sejarah perempuan pertama menjadi Wali Kota Madiun.

"Angka 1 itu permulaan baik dan melambangkan juara. Dan (angka 1) akan menorahkan sejarah perempuan pertama sebagai Wali Kota Madiu,’’ kata Inda Raya.

Lewat angka 1, menjadi momen bagi Inda melanjutkan kembali membangun Kota Madiun dengan posisi sebagai wali kota bersama wakilnya yang masih muda.

Sebelum mencalonkan sebagai wali kota, Inda merupakan mantan Wakil Wali Kota Madiun periode 2019-2024.

Sementara itu paslon Madiun memaknai nomor urut 2 sebagai keberlanjutan untuk menyejahterakan masyarakat Kota Madiun pada periode kedua.

Untuk diketahui, Maidi merupakan calon incumbent yang menjabat sebagai Wali Kota Madiun periode 2019-2014.

Baca juga: MK Ubah Ambang Batas Pencalonan, Perindo-Golkar Tetap Kompak Usung Bonie-Bagus Rizki dalam Pilkada Kota Madiun

Memperoleh nomor urut 2, Maidi memaknai sebagai momen melanjutkan perjuangannya membangun dan menyejahterakan masyarakat Kota Madiun.

"Nomor satu sudah saya lalui. Maka nomor dua untuk melanjutkan dari kesatu untuk kedua. Dan terima kasih seluruh tokoh Kota Madiun yang berjuang saat saya memimpin Kota Madiun jilid pertama,” tutur Maidi.

Ia mengatakan saat ini pembangunan di Kota Madiun belum selesai. Untuk itu dibutuhkan keberlanjutan agar Kota Madiun semakin dikenal, disegani, dan setara dengan kota-kota besar lainnya.

Sementara itu paslon Bonus mengaku bersyukur mendapatkan nomor urut 3 lantaran nomor tersebut memiliki arti tersendiri bagi mereka.

Bagi Bonus, nomor tiga menjadi nomor kesempurnaan untuk membangun Kota Madiun.

“Nomor urut tiga adalah nomor barokah. Saat berwudhu sebelum melakukan shalat kita mensucikan diri. Satu kali atau dua kali boleh sah. Tetapi untuk sempurna harus tiga kali." 

"Jadi kami mensucikan diri untuk berbuat baik bagi Kota Madiun,” kata Bonie Laksmana, calon wali kota dari paslon Bonus.

Baca juga: Pilkada Kota Madiun 2024, Demokrat Serahkan Rekomendasi Usung Maidi-Bagus Panuntun

Selain itu, nomor tiga dimaknai Bonus dalam dalam konteks kebangsaan seperti sila ketiga Pancasila, yakni persatuan Indonesia.

Dengan demikian, Bonus ingin menyatukan semua perbedaan, semua elemen dan semua golongan bersama-sama membangun Kota Madiun.

Ketua KPU Kota Madiun, Pita Anjarsari menyatakan nomor urut yang diperoleh para paslon dapat digunakan sebagai identitas resmi selama masa kampanye dan pada hari pencoblosan yang dijadwalkan pada 27 November 2024.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau