Salin Artikel

Hasil Undian Nomor Urut Paslon Pilkada Kota Madiun 2024: Dadi 1, Madiun 2, dan Bonus 3

Hasil pengundian nomor urut paslon pada pilkada Kota Madiun 2024, Inda Raya AMS-Aldi Dwi Prastianto (Dadi) mendapatkan nomor urut 1.

Selanjutnya Maidi- Bagus Panuntun (Madiun) mendapatkan nomor urut 2 dan Bonie-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus) memperoleh nomor urut 3.

Bagi paslon Dadi, nomor urut 1 melambangkan juara. Selain angka 1 juga akan menorehkan sejarah perempuan pertama menjadi Wali Kota Madiun.

"Angka 1 itu permulaan baik dan melambangkan juara. Dan (angka 1) akan menorahkan sejarah perempuan pertama sebagai Wali Kota Madiu,’’ kata Inda Raya.

Lewat angka 1, menjadi momen bagi Inda melanjutkan kembali membangun Kota Madiun dengan posisi sebagai wali kota bersama wakilnya yang masih muda.

Sebelum mencalonkan sebagai wali kota, Inda merupakan mantan Wakil Wali Kota Madiun periode 2019-2024.

Sementara itu paslon Madiun memaknai nomor urut 2 sebagai keberlanjutan untuk menyejahterakan masyarakat Kota Madiun pada periode kedua.

Untuk diketahui, Maidi merupakan calon incumbent yang menjabat sebagai Wali Kota Madiun periode 2019-2014.

Memperoleh nomor urut 2, Maidi memaknai sebagai momen melanjutkan perjuangannya membangun dan menyejahterakan masyarakat Kota Madiun.

"Nomor satu sudah saya lalui. Maka nomor dua untuk melanjutkan dari kesatu untuk kedua. Dan terima kasih seluruh tokoh Kota Madiun yang berjuang saat saya memimpin Kota Madiun jilid pertama,” tutur Maidi.

Ia mengatakan saat ini pembangunan di Kota Madiun belum selesai. Untuk itu dibutuhkan keberlanjutan agar Kota Madiun semakin dikenal, disegani, dan setara dengan kota-kota besar lainnya.

Sementara itu paslon Bonus mengaku bersyukur mendapatkan nomor urut 3 lantaran nomor tersebut memiliki arti tersendiri bagi mereka.

Bagi Bonus, nomor tiga menjadi nomor kesempurnaan untuk membangun Kota Madiun.

“Nomor urut tiga adalah nomor barokah. Saat berwudhu sebelum melakukan shalat kita mensucikan diri. Satu kali atau dua kali boleh sah. Tetapi untuk sempurna harus tiga kali." 

"Jadi kami mensucikan diri untuk berbuat baik bagi Kota Madiun,” kata Bonie Laksmana, calon wali kota dari paslon Bonus.

Selain itu, nomor tiga dimaknai Bonus dalam dalam konteks kebangsaan seperti sila ketiga Pancasila, yakni persatuan Indonesia.

Dengan demikian, Bonus ingin menyatukan semua perbedaan, semua elemen dan semua golongan bersama-sama membangun Kota Madiun.

Ketua KPU Kota Madiun, Pita Anjarsari menyatakan nomor urut yang diperoleh para paslon dapat digunakan sebagai identitas resmi selama masa kampanye dan pada hari pencoblosan yang dijadwalkan pada 27 November 2024.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/24/102956778/hasil-undian-nomor-urut-paslon-pilkada-kota-madiun-2024-dadi-1-madiun-2-dan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com