Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didukung 12 Parpol, Ony-Antok Pakai Baju Pejuang ke KPU Ngawi

Kompas.com, 28 Agustus 2024, 21:56 WIB
Sukoco,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi 2024, petahana Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko alias Antok, resmi mendaftarkan diri ke Kantor KPU Ngawi, Rabu (28/8/2024).

Pasangan tersebut dipastikan melenggang dalam kontestasi Pilkada 2024 tanpa lawan, setelah mendapatkan dukungan dari 12 partai politik di Kabupaten Ngawi.

"Meski ada parpol yang berpeluang mengusung sendiri paslon, dengan adanya putusan MK, kami tetap mendapatkan dukungan solid dari parpol yang sudah menyatakan dukungannya," ujar Ony usai melakukan pendaftaran di KPU Ngawi.

Sebelum melaksanakan pendaftaran, 12 partai politik di Kabupaten Ngawi mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan Ony-Antok di Kawasan Kepatihan Ngawi.

Baca juga: Rekapitulasi Pilkada Ngawi: Ony-Riyanto Raup 94,42 Persen Suara, Kotak Kosong 5,58 Persen

Partai-partai yang mendukung di antaranya adalah PDI Perjuangan, PKB, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PAN, Hanura, dan Partai Demokrat.

Sementara partai non-parlemen yang memberikan dukungan adalah Partai Nasdem, Partai Perindo, PPP, dan Partai Gelora.

Seluruh ketua dan sekretaris partai tersebut membubuhkan tanda tangan persetujuan mendukung Ony-Antok untuk melanjutkan kepemimpinannya pada periode 2024-2029.

"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan doa rekan-rekan partai politik, pengusung, serta seluruh masyarakat Ngawi yang telah mendukung," kata Ony.

Pasangan calon Ony-Antok menuju Kantor KPU diarak oleh ketua 12 parpol pendukung serta ratusan simpatisan dalam sebuah karnaval perjuangan.

Pasangan ini mengenakan setelan pejuang berwarna cokelat dengan mengenakan peci. Sementara ratusan pendukung mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah.

Baca juga: Naik Andong, Nanik Endang dan Suyatni ke KPU Magetan Ditemani Punakawan

Arak-arakan menuju Kantor KPU Ngawi yang berjarak sekitar dua kilometer itu tampak seperti pawai kebangsaan.

"Kami memilih pawai kebangsaan untuk memberikan semangat persatuan dan kesatuan."

"Dukungan dari seluruh partai politik di DPRD Ngawi, baik yang berada di parlemen maupun non-parlemen, menunjukkan kolaborasi yang kuat," imbuh Ony.

Setelah menerima berkas pendaftaran pasangan Ony-Antok, KPU Ngawi memastikan bahwa berkas pendaftaran dinyatakan lengkap dan berhak untuk ke tahap selanjutnya.

Pasangan Ony-Antok direncanakan akan melakukan tes kesehatan pada tanggal 30 dan 31 Agustus mendatang di RSAL Ramelan Surabaya.

"Berkas pendaftarannya lengkap. Nantinya akan kami lakukan verifikasi lanjutan sebelum penetapan."

"Selanjutnya akan ada tes kesehatan pada 30-31 Agustus 2024 di RSAL Ramelan Surabaya," ujar Ketua KPU Ngawi Samsu Mustakim.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau