SURABAYA, KOMPAS.com - Pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya bocor akibat pembangunan terowongan penyeberangan di Jalan Joyoboyo hingga Minggu (7/7/2024).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tampak bocornya pipa tersebut banjir hingga depan Polsek Wonokromo. Sejumlah anak terlihat menggunakan air yang ada di sebuah lubang untuk mandi.
Mengenai hal itu, Direktur Operasional PDAM Surya Sembada Surabaya Nanang Widyatmoko mengatakan, kebocoran pipa tersebut terjadi sejak Sabtu (6/7/2024) kemarin.
"Titik koordinatnya (pipanya) tidak diketahui dan ketika dipasang pancang (penyangga) ternyata ada pipa diameternya 450 milimeter," kata Nanang saat dikonfirmasi melalui telepon.
Baca juga: Air Baku di Bendungan Lekopancing Menyusut, PDAM Makassar Siapkan 2 Pompa
Pipa yang mengalami kebocoran tersebut merupakan jenis yang lama dan sudah terpasang sejak 1903 silam. Oleh karena itu, tidak memiliki GPS untuk mendeteksi keberadaannya.
"Kalau pipa yang baru sebelum dipasang kami beri penanda koordinat yang bisa dilacak dengan GPS. Pipanya (yang bocor) ini titiknya harus dicari karena teknologi koordinat waktu itu belum ada," jelasnya.
Nanang mengungkapkan, kebocoran pipa tersebut membuat sejumlah daerah tidak teraliri air PDAM. Sebab, pihaknya telah mematikan untuk mengurangi banjir di lokasi kebocoran.
Diketahu, sejumlah wilayah terdampak kebocoran pipa tersebut, di Jalan Bumiarjo, Hayam Wuruk, Kesatrian, Gajah Mada, Pulo Wonokromo, Pulo Tegalsari, Dukuh Kupang, dan Pasar Kembang.
"Pipa kami itu interkoneksi sehingga kalau dimatikan di satu titik saja airnya tidak mati. Kami perlu mematikan aliran lainnya, dari Jalan Ngangel 1 Utara kami nyebutnya," ujarnya.
Baca juga: Direktur PDAM Sikka Nyatakan Diri Maju Pilkada 2024
Nanang menyebut, petugas PDAM Surya Sembada telah dikerahkan untuk mengatasi kebocoran tersebut. Namun, dia belum memastikan sampai kapan proses perbaikan berlangsung.
"Ada petugas yang melakukan identifikasi kerusakan pipa untuk mengetahui seberapa besar kerusakan. Kami upayakan penanganan segera selesai agar gangguan distribusi air ke warga tidak terlalu lama,” tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang