Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Terima 343 Laporan Korupsi di Surabaya, Walkot Eri Cahyadi Buka Suara

Kompas.com - 16/06/2024, 16:50 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi buka suara soal banyaknya laporan dugaan korupsi dari kotanya yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Berdasarkan laporan dari 2020 sampai 2024, KPK menerima 343 laporan dugaan korupsi dari Kota Surabaya, Jawa Timur.

Eri membenarkan ada laporan yang masuk ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Namun, kata dia, angkanya tidak sebesar yang disebutkan oleh KPK.

"Ada (laporan ke Pemkot Surabaya) tapi jumlahnya sedikit. Sekitar 30-an," kata Eri, kepada wartawan di Masjid Al Muhajjirin, Surabaya, Sabtu (15/6/2024).

Baca juga: Ada Proyek Terowongan, Jalan Joyoboyo Surabaya Ditutup hingga Oktober 2024

Selain itu, Eri menyebut, laporan dari masyakat tersebut bukan terkait perkara korupsi.

Ada pula aduan mengenai tingkat pelayanan dan pembangunan di Surabaya, beberapa tahun terakhir.

"(Laporan) Terkait percepatan pelayanan, sampai RW dilaporkan ya ada. RW kan ya boleh-boleh saja, ketika ada pembangunan jalannya rusak sampai laporin di sana," ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut Eri, ratusan laporan ke KPK tersebut bukan ditujukan kepada Pemkot Surabaya.

Namun, untuk sejumlah instansi yang kantornya beralamatkan di Kota Pahlawan.

"Surabaya pengaduan tertinggi itu Kota Surabaya, bukan pemerintah kotanya. Instansi di Surabaya banyak, Pemkot, Kementerian, lembaga, Provinsi juga itu masuk Kota Surabaya," jelasnya.

Baca juga: Hendak Dikirim ke Surabaya, Penyelundupan Kayu Meranti Digagalkan di Banjarmasin

Meski demikian, Eri menyebut, dugaan korupsi itu menjadi pengingat untuk melakukan perbaikan di sejumlah sektor agar nantinya tidak ada laporan ketidakpuasan masyarakat yang masuk.

"Ini menjadi tantangan kita, ya bagaimana Surabaya bisa terus bergerak. Karena kalau orang enggak ngerti, itu Surabaya pikirannya Pemkot, padahal Surabaya instansinya banyak," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Sumenep Dihajar Warga Saat Masuk Rumah Istri Orang Malam Hari

Pria di Sumenep Dihajar Warga Saat Masuk Rumah Istri Orang Malam Hari

Surabaya
Ibu Kandung Pembuang Bayi Terbungkus Plastik di Sumenep Ditangkap Polisi, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Ibu Kandung Pembuang Bayi Terbungkus Plastik di Sumenep Ditangkap Polisi, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Surabaya
Gegara Tebang Pohon, Adik Bunuh Kakak Kandung di Ponorogo

Gegara Tebang Pohon, Adik Bunuh Kakak Kandung di Ponorogo

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Sidang Perdana Gugatan Nama GOR Bung Karna Situbondo Dimulai Minggu Depan

Sidang Perdana Gugatan Nama GOR Bung Karna Situbondo Dimulai Minggu Depan

Surabaya
Ayah di Sidoarjo Hampir Dipukul Massa karena Ketahuan Cabuli Anak Tiri 11 Tahun

Ayah di Sidoarjo Hampir Dipukul Massa karena Ketahuan Cabuli Anak Tiri 11 Tahun

Surabaya
Mengaku Manajer dan Kelabui Pegawai Minimarket di Surabaya, Pencuri Bawa Lari Uang Setoran

Mengaku Manajer dan Kelabui Pegawai Minimarket di Surabaya, Pencuri Bawa Lari Uang Setoran

Surabaya
Suhu Mendekati Minus, Pendaki Gunung Lawu Diminta Bawa 'Sleeping Bag'

Suhu Mendekati Minus, Pendaki Gunung Lawu Diminta Bawa "Sleeping Bag"

Surabaya
2 Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Main Judi Online

2 Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Main Judi Online

Surabaya
Pilkada Kabupaten Pasuruan, Gus Mujib Sudah Kantongi Rekomendasi 2 Partai

Pilkada Kabupaten Pasuruan, Gus Mujib Sudah Kantongi Rekomendasi 2 Partai

Surabaya
Kantor PNM Mekaar Syariah di Mojokerto Terbakar, 4 Motor Karyawan Hangus

Kantor PNM Mekaar Syariah di Mojokerto Terbakar, 4 Motor Karyawan Hangus

Surabaya
Operator Mesin Bubut di Malang Tewas Tergilas Mesin Pengolah Tanah

Operator Mesin Bubut di Malang Tewas Tergilas Mesin Pengolah Tanah

Surabaya
Kedai Kopi Unik di Malang, Kasih Harga Murah untuk Pengunjung Berbahasa Walikan

Kedai Kopi Unik di Malang, Kasih Harga Murah untuk Pengunjung Berbahasa Walikan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com