SURABAYA, KOMPAS.com- Cinta tak berbalas membuat seorang pria di Surabaya, Jawa Timur bernama Adi Pradita (29) terancam enam tahun penjara.
Adi ditetapkan sebagai tersangka setelah 10 tahun meneror teman perempuan masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial N karena jatuh cinta dan terobsesi.
Baca juga: Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka
Kasus tersebut berawal dari kisah N semasa dia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya, Jawa Timur.
Mulanya N memberikan uang Rp 5.000 pada Adi yang merupakan teman lelakinya di SMP lantaran kasihan.
Namun tindakan N ternyata disalahartikan oleh Adi yang kemudian jatuh cinta pada N.
"Suatu hari aku tanya: Di, enggak ke kantin? Dia jawab enggak punya uang saki. Aku kasih dia Rp 5.000 buat dia makan, aku cuma kasih kamu uang Rp 5.000, Di, kamu kasih aku neraka 10 tahun," kata N dalam curahan hati yang sempat diunggahnya di media sosial X, Rabu (15/5/2024).
Baca juga: Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP
Semenjak saat itu, N merasa terus-terusan diganggu oleh Adi.
Adi, sebut N, mengirim foto bergambar alat kelamin melalui Direct Message dan unggahan di media sosialnya.
"Kadang sebulan berapa, kadang mood dia aja. Mulai ngancam sejak 2014 foto-foto yang dia fantasikan ke badan saya," ungkap N usai melaporkan tindakan Adi ke Mapolda Jatim, Jumat (17/5/2024).
Baca juga: 10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi
Adi juga diduga telah membuat sekitar 400 akun untuk meneror dirinya.
"Post a picture (PAP) kelamin lewat Tweet akun. Ratusan akun, dia bikin saya blok, dia bikin lagi. Nah, gitu terus. Total akun lain yang saya blok ada 440-an," katanya.
Adi bahkan pernah berdiri di jalanan sekitar rumahnya dari jam 01.00 sampai 04.00 WIB. Hal itu membuat N dan keluarganya ketakutan.
"Paling terburuk tahun 2018 dia pernah melempar jam tangan mati dan surat cinta, saya bakar jam 06.00 WIB pagi," kata dia.
Tak hanya itu, Adi juga mengancam akan membunuh pria yang mendekati korban.
"Khusus saya saja. Karena dia memang obses sama saya. Dan dia mengakui cinta dan obses sama saya. Kadang dia itu, kadang jujur kadang denial. Posesifnya dia itu mengarah ke intimidasi, kalau ada cowok dekat saya akan dibunuh," ungkapnya.
Baca juga: Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi