Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Kompas.com - 14/05/2024, 20:43 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Paridjan (65) dan Tasriyatun (65), pasangan suami istri (pasutri) asal Kelurahan Sukomulyo, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur membagikan kisah perjuangannya hingga keduanya bisa menjadi calon haji yang berangkat tahun ini.

Suami istri tersebut mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari hasil bekerja sebagai pencari rumput.

Saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Haji Surabaya, Paridjan menceritakan awal mula dirinya termotivasi untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Baca juga: Cerita Penjual Perlengkapan Haji di Semarang, Omzet Capai Rp 20 Juta Per Hari

“Tetangga-tetangga saya banyak yang sudah berhaji," kata Paridjan saat ditemui, Selasa (14/5/2024).

Sempat tak yakin

Paridjan lantas mengungkapkan keinginannya untuk pergi ke Tanah Suci kepada sang istri.

Namun saat itu Tasriyatun sempat tidak yakin lantaran suaminya bekerja sebagai buruh pencari rumput.

"Istri saya juga bilang, kalau dia ingin kami bisa naik haji seperti tetangga tapi dia pesimistis. Saya ini cuma tukang ngarit, upahnya kecil, istri pun cuma ibu rumah tangga biasa, mana bisa berangkat haji,” ucap dia.

Baca juga: Tak Lakukan Pelunasan, 289 Calon Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat Tahun ini

Akhirnya, Paridjan terus meyakinkan sang istri bahwa mereka masih memiliki kesempatan untuk berangkat haji. Dia percaya, dengan niat yang tulus maka doanya ke Tanah Suci akan terkabul.

“Haji kan panggilan ya. Yang uangnya miliaran belum tentu bisa berangkat kalau Allah tidak menghendaki,” kata bapak tiga anak tersebut.

Belasan tahun menabung

Keduanya akhirnya sepakat untuk menyisihkan upah hasil mencari rumput.

Juragannya memberikan Rp 1,8 juta per bulan. Selain itu, Paridjan juga bekerja sampingan sebagai tukang jagal hewan.

”Hasil dari tukang jagal bisa digunakan untuk menambah sedikit tabungan haji. Saya usahakan tiap bulan nabung, jumlahnya tidak tentu, Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 300.000, sebisanya saja," ujar dia.

Paridjan pun belasan tahun mengumpulkan uang sejak tahun 2005. Suami istri tersebut kemudian mendaftar haji dan akhirnya tergabung dalam kloter 7 yang akan berangkat dari Embarkasi Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Sumenep Dihajar Warga Saat Masuk Rumah Istri Orang Malam Hari

Pria di Sumenep Dihajar Warga Saat Masuk Rumah Istri Orang Malam Hari

Surabaya
Ibu Kandung Pembuang Bayi Terbungkus Plastik di Sumenep Ditangkap Polisi, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Ibu Kandung Pembuang Bayi Terbungkus Plastik di Sumenep Ditangkap Polisi, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Surabaya
Gegara Tebang Pohon, Adik Bunuh Kakak Kandung di Ponorogo

Gegara Tebang Pohon, Adik Bunuh Kakak Kandung di Ponorogo

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Sidang Perdana Gugatan Nama GOR Bung Karna Situbondo Dimulai Minggu Depan

Sidang Perdana Gugatan Nama GOR Bung Karna Situbondo Dimulai Minggu Depan

Surabaya
Ayah di Sidoarjo Hampir Dipukul Massa karena Ketahuan Cabuli Anak Tiri 11 Tahun

Ayah di Sidoarjo Hampir Dipukul Massa karena Ketahuan Cabuli Anak Tiri 11 Tahun

Surabaya
Mengaku Manajer dan Kelabui Pegawai Minimarket di Surabaya, Pencuri Bawa Lari Uang Setoran

Mengaku Manajer dan Kelabui Pegawai Minimarket di Surabaya, Pencuri Bawa Lari Uang Setoran

Surabaya
Suhu Mendekati Minus, Pendaki Gunung Lawu Diminta Bawa 'Sleeping Bag'

Suhu Mendekati Minus, Pendaki Gunung Lawu Diminta Bawa "Sleeping Bag"

Surabaya
2 Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Main Judi Online

2 Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Main Judi Online

Surabaya
Pilkada Kabupaten Pasuruan, Gus Mujib Sudah Kantongi Rekomendasi 2 Partai

Pilkada Kabupaten Pasuruan, Gus Mujib Sudah Kantongi Rekomendasi 2 Partai

Surabaya
Kantor PNM Mekaar Syariah di Mojokerto Terbakar, 4 Motor Karyawan Hangus

Kantor PNM Mekaar Syariah di Mojokerto Terbakar, 4 Motor Karyawan Hangus

Surabaya
Operator Mesin Bubut di Malang Tewas Tergilas Mesin Pengolah Tanah

Operator Mesin Bubut di Malang Tewas Tergilas Mesin Pengolah Tanah

Surabaya
Kedai Kopi Unik di Malang, Kasih Harga Murah untuk Pengunjung Berbahasa Walikan

Kedai Kopi Unik di Malang, Kasih Harga Murah untuk Pengunjung Berbahasa Walikan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com