Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Kompas.com - 08/05/2024, 06:23 WIB
Slamet Widodo,
Andi Hartik

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Kepala Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berinisial AM, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus korupsi bantuan keuangan sebesar Rp 175 juta.

"Beliau aktif sebagai kepala Desa Rejotangan," kata Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Tulungagung Beni Agus Setiawan di kantornya, Selasa (7/5/2024).

Penahanan tersebut dilakukan pada proses tahap dua atau pelimpahan tersangka berikut barang bukti dari penyidik Polres Tulungagung.

"Kejaksaan Negeri Tulungagung melaksanakan tahap kedua perkara penyelidikan dari kepolisian," terang Beni Agus.

Baca juga: Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Beni Agus menjelaskan, tersangka AM diduga telah menyalahgunakan anggaran bantuan keuangan Rp 175 juta dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung pada 2021.

"Akan tetapi, dana tersebut setelah ada pencairan dari bendahara, tidak digunakan pembangunan. Ternyata digunakan untuk pribadi," ujar Beni Agus.

Baca juga: Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Sesuai peruntukannya, bantuan keuangan tersebut seharusnya digunakan untuk pembangunan perbaikan jalan di Dusun Kates, Desa Rejotangan.

"Seharusnya, uang dari pemerintah daerah tersebut untuk pembangunan rabat jalan," terang Beni.

Sementara itu, kuasa hukum tersangka, Pujihandi menjelasakan, kliennya melakukan kesalahan prosedur pengerjaan proyek.

"Memang, uang tersebut digunakan untuk menutupi tanggungan pribadi. Nah, ketika sudah ada uang, proyek tersebut tetap dikerjakan," kata Pujihandi.

Pengerjaan proyek tersebut dikerjakan tersangka setelah lewat dari masa pengerjaan yang semestinya.

"Sebetulnya uang tersebut bisa dikembalikan ke negara, selesai urusannya. Namun beliau ini lebih mementingkan rakyatnya, kemudian pembangunan tetap dilaksanakan," ujar Pujihandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com