KOMPAS.com - Pemkot Malang tengah menelusuri kronologi warga Jalan Bareng Tenes, almarhum Wahyu Widianto, yang diduga tidak tertangani serius oleh Rumah Sakit (RS) Hermina di Kota Malang, Jawa Timur.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menangani hal tersebut.
Hal itu disampaikannya usai dirinya takziah ke kediaman mendiang Wahyu Widianto pada Rabu (13/3/2024).
"Saya sudah minta Pak Kadinkes untuk bisa mendata secara keseluruhan," kata Wahyu.
Baca juga: Kekecewaan Sang Putri karena Ayahnya Tak Dapat Pelayanan Serius dan Tanggapan RS Hermina
Menurutnya, sejauh ini informasi yang beredar masih simpang siur sehingga belum jelas.
"Kan informasi yang saya dapatkan masih simpang siur. Dari pihak RS seperti itu, kemudian dari korban keluarga dan juga dari pelapor," katanya.
Apabila ditemukan unsur kesengajaan atau kelalaian dari pihak rumah sakit, maka pihaknya juga siap menindaklanjuti persoalan yang ada.
Namun, Wahyu belum bisa membeberkan apa tindakan yang dapat dilakukan pihaknya.
"Apabila terbukti betul, tentu akan ada tindak lanjut yang kita lakukan. Tapi ini harus jelas dulu. Karena ini kan betul-betul beritanya masih ABCD," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Elia Widiana Putri (26) merasa kecewa terhadap pelayanan Rumah Sakit (RS) Hermina di Kota Malang, Jawa Timur.
Pasalnya, ayahnya Wahyu Widiyanto (63) tidak tertangani secara serius dalam kondisi sakit kritis ketika berada di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Tangis Orangtua yang Anaknya Meninggal karena Diduga Jadi Korban Malapraktik di RS Hermina Podomoro
Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/3/2024), malam. Elia dan keluarganya membawa ayahnya ke Rumah Sakit Hermina menggunakan becak motor (bentor) sekitar pukul 18.30 WIB.
Almarhum hanya sempat diperiksa bagian mata saja.
"Pihak rumah sakit tidak bisa mengeluarkan bed (tempat tidur), katanya penuh, sempat ditunjukkan bahwa semua tempat penuh semua.'
"Kami juga sudah minta tolong untuk ditangani, tetap tidak bisa, jadi bapak (almarhum) tetap di bentor, tidak turun," kata Elia, Selasa (12/3/2024).