Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Warga Korban Keracunan Makanan di Magetan, Awalnya Tak Apa-apa

Kompas.com - 01/03/2024, 20:46 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah warga Desa Dukuh, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengalami gejala keracunan makanan.

Mereka sakit perut, mual, muntah dan diare pascamenyantap menu hajatan selamatan bayi.

Awalnya, warga yang mengalami gejala keracunan makanan tersebut mengaku tak merasakan apa-apa usai menyantap makanan nasi urap.

Danang, salah satu warga yang menyantap menu hajatan, mengaku tak merasakan gejala apapun setelah menyantap menu nasi urap yang disajikan.

Baca juga: 20 Warga di Magetan Keracunan Makanan Usai Hadiri Hajatan Selamatan Bayi

"Setelah menyantap menu itu malamnya tidak terjadi apa-apa, namun Kamis pagi perut rasanya mual dan sakit." 

"Banyak warga yang mengalami hal yang sama. Warga masih menganggap biasa, baru Kamis malamnya rasanya perut semakin sakit,” ujarnya ditemui di Puskesmas Lembeyan, Jumat (1/3/2024)

Hal yang sama juga dirasakan Suprapti. Karena merasa tak sanggup lagi menahan rasa sakit akhirnya dia memilih ke puskesmas untuk menjalani perawatan.

Sejumlah warga lainnya pun akhirnya dilarikan ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis karena mengalami gejala serupa.

"Sudah baikan, rasanya tidak pusing lagi, perut juga sudah tidak terasa sakit, ini milih rawat jalan saja,” katanya.

Baca juga: 6 Tips bila Keracunan Makanan Saat Traveling, Istirahat

Sementara Eko, pemilik rumah tempat hajatan selapanan anak balita, mengaku heran karena seluruh penghuni rumah tak merasakan gejala seperti yang dirasakan oleh tetangganya tersebut.

Dia mengaku menu yang disajikan adalah menu selamatan pada umumnya untuk selamatan bayi.

“Kami juga heran, kami sekeluarga tidak merasakan apa-apa, tidak pusing mual atau sakit perut,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat mengatakan, sebanyak 20 warga Desa Dukuh mengalami keluhan sakit perut, mual, pusing dan muntah serta diare.

Diduga mereka mengalami keracunan makanan pascamenghadiri acara selamatan selapanan bayi.

Dinas Kesehatan telah mengambil sample makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga keracunan.

Baca juga: Polisi Dalami Penyebab Puluhan Anggota KPPS Cilacap yang Keracunan Makanan

Dari 20 warga, 5 di antaranya masih menjalani perawatan di Puskesmas Lembeyan karena mengalami dehidrasi.

"Ada 5 warga yang masih menjalani rawat inap karena dehidrasi, yang lainnya rawat jalan karena kondisinya telah membaik."

"Sample makanan yang kami amankan ada nasi urap, ayam, sama kue sudah kami kirim ke Surabaya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com