Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pemilih Belum Sesuai, Hasil Rekapitulasi TPS 17 Kecamatan di Situbondo Dihitung Ulang

Kompas.com - 21/02/2024, 19:54 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, menemukan perbedaan hasil jumlah pemilih di setiap tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 kecamatan. Temuan tersebut membuat penyelenggara melakukan penghitungan ulang.

Divisi Humas Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, Humas Bawaslu Situbondo, Dini Meilia Meirenda menyatakan, KPU dan pihaknya telah sepakat melakukan penghitungan ulang sampai data yang dihitung benar.

"Jadi ini bukan PSU (pemungutan suara ulang) tetapi dihitung ulang," kata Dini, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Ada Perubahan Suara Mencolok setelah Penghitungan Ulang di 3 TPS di Bangkalan

Dia menyatakan alasan dilakukan penghitungan ulang karena jumlah pemilih dengan daftar pemilih tetap (DPT) dan jumlah perolehan suara calon tidak sesuai.

Demi memastikan data valid, Bawaslu mengambil langkah penghitungan ulang.

"Jumlah perolehan suara dengan kehadiran pemilih dan DPT tidak klop (sesuai), selisih 10 atau 20 pemilih, mungkin bisa jadi itu pemilih tambahan, mangkanya kami cek lagi, kalau masih ada selisih akan kami cek lagi sampai benar," katanya.

Kegiatan penghitungan ulang tersebut atas keputusan Bawaslu dan KPU Situbondo yang dilakukan hampir merata di 17 kecamatan. Untuk jumlah TPS pihaknya belum selesai mendata.

"Jumlah TPS masih kami hitung, kegiatan hitung ulang tersebut merata di 17 kecamatan Kabupaten Situbondo, tetapi tidak semua TPS dilakukan penghitungan ulang, dari satu desa mungkin ada 2 sampai 3 TPS," ucapnya.

Baca juga: Patuhi Putusan MK, Penghitungan Ulang Suara Aceh Timur Segera Dilakukan

Dia juga menyatakan penghitungan ulang tersebut sifatnya bukan koreksi karena penyelenggara terpaksa melakukan pembukaan kotak suara ulang. Berbeda dengan koreksi yang hanya mengecek data masuk.

"Jadi penghitungan ulang ini membuka kotak suara lagi, sifatnya bukan koreksi, kalau koreksi tinggal cek data yang masuk saja dan kegiatan hitung ulang ini tidak ada batas waktu yang pasti sampai data yang masuk benar dan sesuai," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Surabaya
Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Surabaya
Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com