Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Lihat Penghitungan Suara di TPS, Rumah dan Toko di Banyuwangi Terbakar

Kompas.com - 15/02/2024, 06:18 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di Jalan Raya Jenderal Sudirman, Kelurahan Panderejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (15/2/2024) sekira pukul 00.11 WIB.

Kebakaran hebat tersebut menyebabkan sebuah rumah, toko dan warung nasi yang berada di selatan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi ludes dilahap api.

Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarat) Banyuwangi, Salam Bikwanto mengatakan, kebakaran itu diduga berasal dari kompor gas yang masih menyala.

"Informasi yang dihimpun, kejadian berawal dari Pak Didik yang sedang memasak air di rumahnya," kata Salam kepada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: TPS di Banyuwangi Ambruk Disapu Hujan Angin, Penghitungan Suara Pindah ke Rumah

Tak sempat mematikan kompor, Didik lalu pergi untuk melihat hasil penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 04 wilayah setempat.

"Tanpa diduga kebakaran pun langsung terjadi," ungkap Salam.

Baca juga: Ketua KPPS di Banyuwangi Meninggal Saat Penghitungan Suara Diduga Kelelahan

Api seketika membesar dan melahap seisi rumah Didik. Tak sampai di situ, kobaran api juga menjalar ke warung nasi dan toko barokah yang berada di sekitarnya.

"Awalnya sempat dilakukan pemadaman secara manual bersama warga. Karena api semakin membesar, sehingga tidak mampu untuk dipadamkan," ujar Salam.

Api baru benar-benar padam setelah Tim Damkarat Banyuwangi menerjunkan sejumlah mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.

"Kita langsung lakukan penyemprotan dan penyisiran untuk memastikan bahwa tidak ada titik api yang masih menyala. Proses pemadaman sekitar satu jam," tegas Salam.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Kerugian material akibat kebakaran itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Rumah Pak Didik rugi sekitar Rp 100 juta, warung nasi Bu Ruli mencapai Rp 15 juta dan Toko Barokah Pak Ruli merugi Rp 10 juta," jelas Salam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com