Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rektor Diminta Buat Testimoni Apresiasi, Sandiaga: Akademisi Diteladani Bukan Ikuti Narasi

Kompas.com - 08/02/2024, 16:43 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Prabowo-Mahfud MD, Sandiaga Uno mengatakan bahwa para akademisi harus diteladani, bukan dituntut untuk mengikuti narasi.

Hal tersebut diungkapkan Sandi merespons isu sejumlah rektor diminta oleh orang yang mengaku polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Setelah Rektor Unika, Giliran Rektor Unwahas Mengaku Diminta Buat Video Testimoni Positif untuk Jokowi

"Mari kita jadikan civitas akademika ini sebagai panutan, keteladanan," kata Sandi, saat mendatangi acara pelatihan kemasan dan digital marketing di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).

Sandi menilai, seharusnya pemerintah yang meminta saran dari para akademisi terkait pembangunan Indonesia, bukan justru meminta mereka mengikuti narasi yang sudah disusun sebelumnya.

"Bukan terbalik kita yang meminta mereka untuk mengikuti narasi kita. Tapi justru mereka yang memberikan masukan bagaimana membangun ke depan," jelasnya.

Baca juga: Rektor Unissula Semarang Diminta Tim Operasi agar Tak Kritik Jokowi

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu memaklumi tujuan Polri dalam pembuatan video testimoni kebaikan pemerintah. Namun menurutnya, hal itu tetap harus dilakukan dengan cara yang benar.

"Tentunya para aparat yang menyatakan bahwa itu sebagai cooling down (mendinginkan suasana) kita hormati, tapi dengan cara yang benar," ujarnya.

Sandi mengungkapkan, pihaknya selama ini telah meminta masukan dari para akademisi. 

"Saya memberikan masukan ke tim dewan pakar kepada TPN, bahwa para akademisi ini guru kita, jadi justru mereka yang harus memberikan ilmu dan wawasan kepada kita," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Rektor Unika Ferdinandus Hindarto mengaku diminta merekam video berisi apresiasi terhadap kinerja Presiden Jokowi.

Menurutnya, permintaan itu dilontarkan oleh seseorang yang mengaku polisi.

Peristiwa itu terjadi setelah banyak guru besar dan sivitas akademika yang menyampaikan kritik terhadap Jokowi jelang Pemilu 2024.

Hingga kini, sudah ada sekitar 30 kampus yang menyuarakan kritik dan mengingatkan Jokowi agar kembali ke koridor demokrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda Asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda Asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com