SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, memasang patung naga berukurukan besar di depan Balai Kota. Ornamen tersebut untuk merayakan peringatan Imlek atau Tahun Baru China.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, patung naga berwarna merah dan bersurai kuning tersebut tampak sudah mulai terpasang di pedestrian depan Balai Kota Surabaya sejak Kamis (1/2/2024).
Mengenai hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, pemasangan patung naga besar itu untuk menunjukKan bahwa Kota Pahlawan milik semua etnis.
"Konsepnya Pak Wali (Eri Cahyadi), ingin menunjukkan Balai Kota itu milik semua warga Surabaya dari etnis dan agama apa pun," kata Dedik ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu (3/2/2024).
Baca juga: Terlilit Pinjol, Mahasiswa di Surabaya Begal Sopir Taksi Online dengan Alat Kejut Listrik
Dedik mengungkapkan, pemilihan simbol disesuaikan dengan tahun 2024 yang termasuk dalam shio naga kayu. Pihaknya juga membuat dengan ukuran besar untuk menyerupai mayoritas penggambaran.
"Naga bentuknya besar dan panjang, dimensi harus panjang dan disesuaikan. Kalau shio ayam mungkin enggak sebesar itu, jadi harus berimbang," jelasnya.
Baca juga: Pelatih Paskibra di Surabaya Perkosa Murid, Modus Minta Traktir
Ornamen naga di depan Balai Kota Surabaya tersebut sengaja dibuat bisa menyala saat malam hari. Dengan demikian, para pengunjung bisa memanfaatkan hiasan itu untuk berfoto.
Sementara itu, Satgas Dekorasi DLH Surabaya Sugiharto mengatakan, proses pembuatan patung naga raksasa tersebut membutuhkan waktu hingga satu bulan, hingga akhirnya siap dipasang.
"Pembuatan sejak satu bulan lalu (Januari 2024). (Ornamen) naga tingginya sekitar enam meter, kalau panjangnya 20 meteran," kata Sugiharto.
Sugiharto mengungkapkan, naga tersebut bagian badanya terbuat dari rangka besi dan dilapisi kain lampion. Sedangkan, untuk kepalanya menggunakan styrofoam yang dibentuk.
"Pembuatan kepala naga butuh ketelitian, kesabaran mengukirnya hingga finishing (penyelesaian). Kepala bahannya styrofoam diukir, finishing-nya lem, semen lalu diresin," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.