Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Tewas Tergantung di Kandang Sapi Banyuwangi Batal Diotopsi

Kompas.com - 24/01/2024, 19:44 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Teka-teki kematian EF (11) bocah asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang ditemukan menggantung di kandang sapi, pada Senin (22/1/2024) pukul 05.00 WIB, masih menyisakan misteri.

Ibu kandung korban yang awalnya meminta otopsi, mendadak menolak jasad anaknya diperiksa lebih lanjut oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi.

Baca juga: Bocah MI di Banyuwangi Ditemukan Tewas Tergantung di Kandang Sapi

"Permintaan dari orangtua kandung meminta untuk tidak dilakukan otopsi," kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega, Rabu (24/1/2024).

Menurut Vega, alasan orangtua EF berubah pikiran untuk tidak melanjutkan otopsi karena merasa kasihan terhadap kondisi jasad anaknya.

"Karena kasihan terhadap anak, kemudian si ibu ini kan pada saat mendapatkan berita belum melihat kondisi fisik anaknya. Setelah melihat, tidak tega dan sudah ikhlas," ujar Vega.

Baca juga: Paman di Banyuwangi Perkosa Keponakan, Mulut Dibekap dan Diberi Uang Rp 40.000

Meski otopsi di RSUD Blambangan batal dilaksanakan, namun penyelidikan terhadap kasus itu masih terus dilakukan.

"Untuk pemeriksaan kami masih terus proses berjalan. Kami libatkan Dinas Sosial dan yang lain, apakah juga ada penyebab-penyebab lain," ungkap Vega.

Pemeriksaan juga akan menyasar pihak sekolah bocah tersebut.

"Pemeriksaan kepada pihak sekolah nanti berkoordinasi dengan dinas sosial, psikologi forensik, pada teman-teman di lingkungan sekitar dan keluarga," terangnya.

Polisi enggan berspekulasi lebih jauh soal penyebab kematian korban. 

"Sementara untuk tanda tanda kekerasan fisik tidak ada. Kemungkinan lain-lain belum tahu. Kan seperti halnya terjadi di Pesanggaran yang juga di bawah umur ya," cetus Vega.

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi yang belum genap menjabat satu bulan itu menegaskan, penyelidikan masih tetap dilanjutkan sampai menemukan titik terang.

"Kalau dari keluarga baik baik saja. Hanya saja beberapa hari belakangan agak murung. Sering tidur di mushala, apakah ada bullying masih belum tahu," kata Vega.

Sebelumnya, paman korban Miswan (60) menolak untuk dilakukan otopsi terhadap EF. Namun orang tua kandung korban yang berada di Ponorogo menghendaki dilakukan otopsi.

Baca juga: Kantor Desa Kedayunan Banyuwangi Terbakar

Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Moh. Anshori (54) yang merupakan ayah tiri korban.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com