LUMAJANG, KOMPAS.com - Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni angkat bicara perihal video viral kendaraan pemadam kebakaran (damkar) terhambat menuju ke lokasi kebakaran gara-gara terhalang portal jalan.
Sebelumnya diberitakan, sebuah truk pemadam kebakaran terlambat datang ke lokasi kebakaran gara-gara terhalang tiga portal jalan di Desa Jokarto dan Gesang.
Baca juga: Viral, Video Mobil Damkar Lumajang Terhalang Portal Jalan Saat Menuju Lokasi Kebakaran
Petugas setidaknya membutuhkan waktu antara 1-5 menit untuk membuka portal lantaran petugas pemadam kebakaran harus mencari pemegang kunci portal.
Akibatnya, rumah milik Item Sayogyo di Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, habis dilalap si jago merah.
Menurut Yuyun, pemerintah akan segera melakukan evaluasi perihal manajemen operasional portal jalan.
Baca juga: Tergiur Upah Rp 1 Juta, Pria Lumajang Kirim Narkoba ke Pamekasan
Keberadaan portal jalan, kata Yuyun, memang penting untuk menjaga jalan agar tidak dilewati truk angkutan pasir sehingga membuat jalan kabupaten tidak mudah rusak.
"Kita evaluasi soal operasionalnya, karena portal ini memang penting supaya jalan kita tidak mudah rusak," kata Indah di Kantor Bupati Lumajang, Kamis (18/1/2024).
Baca juga: Hendak Putar Balik, Pengendara Sepeda Motor di Lumajang Tewas Ditabrak Pengendara Lain
Yuyun menjelaskan, portal-portal yang terpasang di jalan kabupaten yang menghubungkan desa-desa memang sengaja diminta oleh masyarakat desa setempat.
Pasalnya, masyarakat tidak mau jalan tersebut dilewati oleh truk pasir karena berdampak pada kerusakan jalan dan debu yang beterbangan ke rumah-rumah warga.
"Ini kan yang minta warga melalui pemerintah desa, kami hanya membangun dan kemudian kita serahkan lagi ke desa untuk mengelolanya," jelasnya.
Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terulang kembali, Yuyun akan segera memanggil pihak desa yang memiliki portal untuk menempatkan petugas maupun menyerahkan kunci kepada pemilik rumah terdekat dengan portal jalan.
"Nanti kita akan adakan rapat koordinasi perihal itu, bisa jadi nanti kita mintakan petugas khusus atau minimal pemegang kunci portal harus yang paling dekat dengan portalnya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.