SURABAYA, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menegaskan bahwa motif peristiwa penembakan warga di Sampang bukan motif politik, melainkan motif balas dendam.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto mengatakan, tersangka MW yang juga kepala desa di Sampang menyimpan dendam kepada korban.
"Anak buah MW pada 2019 lalu pernah ditembak oleh korban, sehingga MW membalas dengan merencanakan penembakan," katanya kepada wartawan di Mapolda Jatim, Kamis (11/1/2024).
Baca juga: 5 Tersangka Penembakan di Sampang, Ada Eksekutor, Joki, dan Pemantau Situasi
Totok enggan menjelaskan detail kasus penembakan pada 2019 yang dimaksud.
"Perkara sudah diputus di pengadilan," ujarnya.
Baca juga: Ada Pelaku yang Masih Diburu di Kasus Penembakan Sampang, Diduga Bawa Senpi Lebih dari 1
Dalam kasus ini, polisi menetapkan lima orang tersangka. Kelimanya adalah MW, H, dan S, warga Sampang, serta AR dan HH, warga Pasuruan.
"MW adalah seorang kepala desa di Sampang dan merupakan otak penembakan terhadap korban," kata Totok.
Dalam kasus tersebut, MW berperan sebagai perencana aksi penembakan, menyiapkan eksekutor, menyiapkan fasilitas termasuk senjata api.
Tersangka H bersama MW juga berperan merencanakan, serta memantau posisi korban dan situasi sebelum aksi penembakan.
"Tersangka S berperan memantau keseharian korban sebelum aksi penembakan," jelasnya.
Sementara tersangka AR adalah eksekutor penembakan, dan HH adalah joki motor saat AR melakukan penembakan.
Kelima tersangka dijerat dengan Pasal 353 KHUP tentang perencanaan penganiayaan ayat 2, subsider Pasal 351 ayat 2 KUHP atau Pasal 1 ayat 1 UU Darurat No 12 Tahun 1951.
Ancaman hukuman untuk Pasal 353 maksimal 7 tahun penjara, sementara Pasal 351 maksimal 5 tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan, Muarah ditembak oleh orang tak dikenal pada Jumat (22/12/2023) sekitar pukul 10.00 WIB saat sedang duduk di sebuah toko di Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang. Penembak melarikan diri usai melakukan aksinya.
Korban sampai saat ini masih dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya karena mengalami luka pada punggung dan perut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.