MAGETAN, KOMPAS.com – Dengan cekatan, Rosmiyatun (44), warga Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur melipat kertas suara bewarna merah dan putih.
Dalam waktu singkat, tangannya berpindah mengambil surat suara lain untuk dilipat. Tak butuh waktu lama bagi Rosmiyatun melipat ratusan kertas suara.
Baca juga: KPU Kota Bandung Temukan Ratusan Lembar Surat Suara Rusak
Bagaimana tidak, pekerjaan melipat kertas suara bukan kali pertama dilakoninya.
Rosmiyatun mengaku hasil melipat kertas suara kali ini akan dia gunakan untuk memperbaiaki kandang sapi miliknya yang rusak dihantam hujan dan angin deras.
“Hasinya nanti untuk membeli galvalum, memperbaiki kandang sapi yang rusak,” ujarnya saat ditemui oleh Kompas.com di Gudang KPU Magetan, Kamis (11/1//2024).
Baca juga: Penyintas Bencana di Luwu Utara Dilibatkan Jadi Petugas Lipat Surat Suara
Rosmiyatun bercerita dirinya mampu melipat 2.000 surat suara DPR RI yang dalam waktu dua hari.
Setiap lembar surat suara yang terlipat dihargai Rp 275,00.
“Satu kotak itu 500 surat suara sehari bisa melipat dua kotak. Untuk gaji per lembarnya Rp 275,” kata dia.
Baca juga: Surat Suara untuk Pilpres Tiba di Demak dengan Pengawalan Ketat Brimob
Rosmiyatun mengaku sudah empat kali menjadi petugas pelipat surat suara pemilu, sehingga dia bisa lebih cepat menyortir dan melipat surat suara.
Dia mengaku pekerjaan melipat surat suara lebih menguntungkan daripada pekerjaannya sebagai buruh tanam tebu.
“Sudah empat kali, jadi lumayan lancar untuk melipat. Biasanya kerja di proyek tanam tebu gajinya Rp 70.000 sehari, tapi panas. Di sini tidak panas dan upahnya lebih besar,” ucap dia.
Tak hanya Rosmiyatun, warga lain bernama Rofi (29) berbagi kisah menjadi pelipat kertas suara Pemilu 2024.
Rofi yang pernah bekerja di pabrik kertas bisa melipat 3.000 surat suara selama dua hari.
Warga Desa Kauman, Kecamatan Karangrejo itu mengaku bisa melipat cepat kartu suara karena memiliki pengalaman kerja di pabrik kertas di Surabaya.