Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Video Pria Mandi Beras, Bulog Surabaya Utara Pecat Pelaku

Kompas.com - 27/12/2023, 09:10 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Video seorang pria bermandikan beras di Surabaya, ramai diperbincangkan di media sosial. Merespons hal itu, Bulog memberhentikan pekerja dalam video tersebut. 

Beredar sebuah video, seorang pria bertopi tanpa mengenakan atasan tampak tidur sambil berguling-guling di atas tumpukan beras. Dia terlihat tersenyum saat diguyur beras oleh temannya.

Di sisi lain, tampak pekerja lainya tengah mengemas beras di dalam karung yang bertuliskan 'Beras Bulog'. Sebagian besar di antara mereka juga terlihat tidak mengenakan baju.

Baca juga: Di Balik Video Viral Pria Tanpa Baju Masuk Rumah Warga Cilegon Disebut Hendak Perkosa

"Melbu (masuk) TikTok wes," kata salah seorang pria dalam video yang dibagikan akun X @Pai_C1, Selasa (25/12/2023).

Kepala Kantor Bulog Cabang Surabaya Utara, Sugeng Hardono membenarkan video mandi beras tersebut direkam di Gudang Bulog Banjar Kemantren 2 Surabaya.

"Iya, yang melakukan kejadian (mandi beras) itu namanya Isam, buruh lepas," kata Sugeng, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Oplos Beras dari Bulog Jadi Berkemasan Premium, 2 Orang Ditangkap

Sugeng mengatakan, pelaku membuat video mandi beras Minggu lalu. Pihak Bulog pun langsung memecat pekerja tersebut usai rekaman itu ramai di media sosial.

"Kejadian itu memang sudah kami telusuri, dan saat ini kita sudah tindaklanjuti, menegaskan bahwa buruh tersebut sudah tidak kerja lagi di sini (Bulog)," jelasnya.

Dikatakan Sugeng, beras yang digunakan mandi termasuk handling atau kemasan rusak. Lalu, pekerja di lokasi itu bertugas untuk mengemas ulang agar diproses kembali.

“Beras itu adalah beras kempos atau beras hasil handling, beras kemasan sobek dari kapal, yang sebenarnya itu akan diproses rice to rice,” ucapnya.

Sugeng mengungkapkan, pihaknya biasa melakukan proses ulang beras yang tidak sesuai standar. Hal itu untuk menjaga kualitas dan kuantitas beras yang beredar ke masyarakat.

“Kami punya fasilitas rice to rice, jadi beras-beras yang enggak sesuai standar kualitasnya kuantitasnya, baik itu rusak basah dan sebagainya kami akan proses, belum sampai rice to rice, ada kejadian itu," jelasnya.

Saat ini, Kantor Bulog Cabang Surabaya Utara telah mengevaluasi kejadian tersebut. Para karyawan didisiplinkan agar tidak melakukan tindakan serupa di lain waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com