KOMPAS.com - Pemilik lima rumah dan toko (ruko) di Jalan Patmosusatro, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Lina Marlina, mengaku tak ada harta yang terselamatkan akibat kebakaran pada Kamis (7/12/2023).
Wanita 45 tahun ini mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kebakaran itu. Namun, seluruh barang yang ada dalam bangunan habis terbakar.
"Kalau luka enggak ada, cuma harta bendanya yang habis semua. Enggak ada yang sisa, semuanya habis," kata Lina, ketika ditemui di lokasi kejadian.
Baca juga: Kesaksian Korban 5 Ruko Terbakar di Surabaya: Kalau Tak Dibangunkan, Sekeluarga Terpanggang
Lina mengaku baru mengetahui kebakaran tersebut ketika api sudah membesar di tempat penjual abon. Dia membangunkan anaknya yang tinggal di salah satu ruko yang masih satu deretan.
"Saya mengintip dari kaca, itu api sudah besar, jadi enggak tahu awal mulanya. Cuma api sudah besar dari situ (menunjuk Ruko penjual abon)," jelasnya.
Di sisi lain, Lina juga melihat sejumlah karyawan ruko abon tengah berusah memadamkan api. Namun, kebakaran tersebut sudah menjalar semakin luas di dalam bangunan.
"Posisi belum ramai, hanya karyawan abon saja, enggak tahu berapa orang tapi mereka enggak teriak-teriak. Orang-orang belum bangun, kondisi jalan waktu itu sepi," ujarnya.
Akhirnya, kata Lina, api membakar sejumlah barang yang ada di dalam ruko penjual abon tersebut. Kemudian, kebakaran dengan cepat menyambar bangunan yang ada di sampingnya.
Sementara itu anak Lina, Aldi Aldi (28), juga menempati salah satu ruko yang terbakar tersebut. Dia menggunakan bangunan itu untuk berjualan barang antik dan sebagai tempat tinggal.
Baca juga: Lima Ruko di Surabaya Ludes Terbakar, Diduga akibat Korsleting
"Kalau barangnya saja itu Rp 200 juta lebih, belum lagi perabotan-perabotan, itu enggak tahu berapa (jumlahnya). Ada dua ruko punya saya," kata Aldi.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, kebakaran terjadi pada subuh.
"DPKP terima berita laporan dari warga, melihat ruko mulai terbakar sejak pukul 04.00 WIB," kata Dedik, ketika dikonfirmasi melalui pesan.
Total ada 12 unit pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah yang melahap lima ruko dua lantai dengan ukuran 20 meter x 10 meter.
"Tiga ruko disewa oleh satu orang digunakan untuk usaha abon dan dua ruko disewa untuk jualan barang antik. Satu ruko terdampak untuk usaha reparasi sofa," jelasnya.
Dedik menduga, peristiwa tersebut berawal dari korsleting listrik di salah satu ruko yang terbakar habis.
Kemudian, api terus menjalar karena banyak barang yang mudah terbakar tersimpan di dalamnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.