Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Diintimidasi, Butet: Aku Kehilangan Kemerdekaan

Kompas.com - 06/12/2023, 17:47 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Budayawan Butet Kartaredjasa merasa kehilangan kemerdekaanya dalam mengekspresikan karyanya usai mendapatkan intimidasi saat menggelar acara di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Hal itu diungkapkan Butet saat menghadiri acara mimbar bebas dengan tajuk Gerakan Mahasiswa Selamatkan Demokrasi di kampus Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/12/2023).

"Aku kehilangan kemerdekaan mengartikulasikan pikiranku. Kebebasan berekspresiku dihambat," kata Butet kepada awak media di Untag Surabaya.

Baca juga: Butet Jelaskan Intimidasi Saat Gelar Pertunjukan di Taman Ismail Marzuki

Padahal, kata Butet, kebebasan berekspresi tersebut tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD). Menurut dia, berkesenian di ruang publik merupakan hak masyarakat secara luas.

"Seperti dikatakan Ditjen Kebudayaan, amanah kongres kebudayaan jelas menyebutkan, kebebasan berekspresi hak mendasar, hak mutlak rakyat Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Butet Kartaredjasa Diduga Diintimidasi, Hasto Nilai Memperkuat Pandangan Kehadiran Neo Orba

Butet pun menganggap permintaan aparat kepolisian agar tak membahas topik politik selama di atas panggung, secara tidak langsung telah mengintimidasinya dalam berkesian.

"Saya cuman menceritakan fakta, saya tidak berani menuduh polisi alat negara di masa kampanye ini mulai mengintervensi kehidupan publik, saya tidak menuduh," ujar dia.

"Tapi jangan lupa, di dalam lampiran surat itu disebutkan, saya harus berkomitmen tidak berbicara politik. Apa itu kalau bukan dinamakan intimidasi," tambah Butet.

Oleh karena itu, Butet menganggap masyarakat sudah mengetahui arah terkait larangan untuk berbicara politik tersebut. Namun, dia tak menyebut secara jelas konteks yang dimaksudnya.

"Saya yakin masyarakat Indonesia ini, masyarakat yang cerdas, bisa menilai dengan sendirinya. Kalau saya kolasi, kontennya kurang lebih seperti itu," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Butet mengaku sempat mendapatkan intimidasi dari polisi saat menggelar pertunjukan teater dengan tajuk 'Musuh Bebuyutan' pada 1 dan 2 November 2023.

Butet diminta menandatangani sebuah surat yang berisi tekait pelarang selama pertunjukan. Yakni, dilarang berbicara tentang politik, kampanye, serta menunjukkan simbol pemilu.

Seniman tersebut merasa diintimidasi karena tak pernah mendapatkan pelarangan itu selama menggelar 41 kali pertunjukan. Dia pun mempertanyakan terkait dilarangnya untuk berbicara politik.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro membantah telah melakukan intimidasi terhadap pentas teater seniman Butet Kartaredjasa di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Jumat (1/12/2023).

Susatyo juga membantah mengintervensi soal materi pentas tersebut.

"Sehingga tidak ada (intervensi). Kami tidak menyentuh aspek materi, apalagi perizinan," kata Susatyo saat konferensi pers di Mapolsek Menteng, Selasa (5/12/2023).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com