MALANG, KOMPAS.com - Teka-teki pria tanpa identitas yang ditemukan tewas bersimbah darah di depan eks diler sepeda motor di Jalan Karel Sadsuitubun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (27/11/2023), sudah terungkap.
Pria tersebut diduga merupakan korban pembunuhan. Polisi dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Kota telah menangkap satu pelaku bernama Soetomo (71), yakni warga Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah 11 saksi. Selanjutnya, dari hasil penyelidikan mengerucut hingga mengarah ke satu pelaku.
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Malang Temukan 2 Pelanggaran pada Hari Pertama Kampanye
Kejadian ini bermula saat korban yang biasa dipanggil dengan nama Madi curhat kepada tersangka pada Senin (27/11/2023) dini hari. Korban bercerita kepada pelaku bahwa dirinya baru saja membeli HP seharga Rp 200.000.
Namun, korban baru membayar Rp 170.000. Sedangkan sisanya yang belum terbayarkan yaitu sebesar Rp 30.000.
"Korban mengutarakan keinginannya untuk mengembalikan HP tersebut ke penjual, karena kondisinya dinilai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, tersangka ST ini menasihati korban, namun dibalas korban dengan kata-kata yang membuat pelaku tersinggung," kata Danang pada Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Maling Bobol Toko Vapor di Kota Malang, Kerugian Capai Belasan Juta Rupiah
Obrolan itu justru berujung terjadinya cekcok antara korban dan tersangka. Tersangka kemudian terpancing emosi dan memukul korban dengan sebuah paving yang ada di sekitar lokasi kejadian. Hal itu membuat korban tewas.
Selanjutnya, pelaku mengambil uang senilai Rp 15.000 dan rokok dua batang milik korban.
"Tersangka mengaku memukul dua kali. Dihantamkan pada pelipis kiri, dan kepala bagian belakang. Sebenarnya bahasanya normal (dari perkataan korban), tapi nadanya tinggi. Sehingga, tersangka tersinggung," katanya.
Tersangka saling kenal dengan korban baru sekitar dua minggu. Keduanya merupakan pengamen dan sebelumnya sudah seringkali cekcok.
"Tersangka ini diajak korban mengamen sudah sekitar dua minggu. Sudah sering cekcok (keduanya) sebelumnya," katanya.