Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Korban Kecelakaan Minibus Vs Kereta di Lumajang Dirujuk ke Surabaya karena Alami Gegar Otak

Kompas.com - 23/11/2023, 14:48 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dua korban kecelakaan maut minibus dengan kereta api di Lumajang, Jawa Timur, dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Mereka hingga kini masih dalam kondisi kritis usai menderita gegar otak.

Penanggung jawab pelayanan RSUD dr Soetomo, Dr. Wihasto Suryaningtyas, mengatakan, kedua pasien itu, yakni Warsito (60), warga Banyu Urip Wetan, dan Alen (7), warga Simomulyo Baru.

"Saya menerima pasien rujukan dari Lumajang, korban tabrakan minibus dan kereta api, Senin (21/11/2023) pukul 20.00 WIB," kata Wihasto saat berada di RSUD dr Soetomo, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Sopir Minibus Tersangka Kecelakaan KA yang Tewaskan 11 Orang di Lumajang

Keduanya sebelumnya sempat dirawat selama satu hari di rumah sakit di Lumajang. Mereka mengalami cedera yang sangat parah dan harus mendapatkan perawatan intensif.

"Beberapa organ cedera, salah satunya (Warsito) gegar otak cukup berat karena benturan. (Untuk Alen) gegar otak sedang," jelasnya.

Baca juga: Petaka di Pelintasan Tanpa Palang Pintu, 11 Orang Tewas Setelah Minibus Tertabrak Kereta

Wihasto mengatakan, Warsito juga mengalami cedera cukup parah di bagian dadanya. Sedangkan luka Alen lebih parah, yakni pendarahan otak, cedera di dada, hingga organ dalam perut.

Saat ini, tim medis sudah melakukan tindakan diagnostik, CT scan kepala, CT scan perut, radiologi dan lainnya. Hal tersebut untuk memastikan bagian tubuh yang mengalami cedera.

Wihasto mengungkapkan, korban Warsito tengah memakai alat bantu pernapasan di ruang ICU, dan Alen menggunakan oksigen di HCU. Dokter masih membutuhkan observasi lebih lanjut.

"Semua masa perawatan. Masa kritis belum terlewati, masih observasi di ruang intensif," jelasnya.

Lebih lanjut, pasien Alen sendiri sudah mulai membuka matanya, Rabu (22/11/2023), kemarin. Akan tetapi, bocah tersebut untuk sementara waktu masih belum bisa diajak komunikasi.

"Anak-anak cenderung lupa pada trauma berat. Mungkin satu sampai dua tahun kemudian saat ditanya pernah kecelakaan terkadang enggak ingat, tapi beberapa ada yang mengingat," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, kereta api Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya menabrak sebuah minubus di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) malam.

Insiden ini terjadi di ruas jalur Randuagung-Klakah, Jalur Perlintasan (JPL) 63, Km 139, Dusun Prayuana, Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, pada pukul 19.53 WIB.

Minibus elf bernomor polisi N 7646 T tersebut pun terseret sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

Di lokasi kejadian, tampak kursi mobil ringsek, kaca pecah, dan ban serep terlepas dari mobil.

Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 11 orang.

“11 orang meninggal dunia, 4 luka berat sedang di puskesmas,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Surabaya
Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Surabaya
Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Surabaya
Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Surabaya
Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

Surabaya
Kesulitan Jalani Profesi dan Pendidikan, Dua Tunarungu Senang Dapat Alat Bantu Dengar dari Polisi

Kesulitan Jalani Profesi dan Pendidikan, Dua Tunarungu Senang Dapat Alat Bantu Dengar dari Polisi

Surabaya
Embarkasi Surabaya Temukan 3 'Rice Cooker', Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Embarkasi Surabaya Temukan 3 "Rice Cooker", Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Surabaya
Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa 'Rice Cooker' dan Rokok Berlebih

Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa "Rice Cooker" dan Rokok Berlebih

Surabaya
Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Surabaya
Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com