SURABAYA, KOMPAS.com- Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya menjadi tuan rumah pembukaan Piala Dunia U-17, Jumat (10/11/2023).
Ajang yang diikuti 24 negara dan berlangung 10 November 2023 hingga 2 Desember 2023 itu diyakini membawa dampak positif pada perekonomian dalam negeri.
Baca juga: H-1, Okupansi Hotel di Surabaya Tembus 90 Persen Berkat Piala Dunia U-17
Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso mengungkapkan, Piala Dunia U-17 akan berdampak positif pada perekonomian dalam negeri.
"Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dari sisi ekonomi memberikan benefit yang cukup besar, baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang," ungkap Joko, Kamis (9/11/2023), seperti dikutip dari Antara.
Joko menjelasakan mengenai dampak jangka pendek agenda internasional ini terhadap perekonomian.
Menurutnya, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah penyedia marchandise, kuliner, hotel, sampai sektor transportasi akan menggeliat.
Piala Dunia U-17 juga diprediksi memberi dampak bagi sektor pariwisata.
"Tentunya sektor pariwisata akan mendorong peningkatan sektor-sektor ekonomi lainnya. Berkembangnya aktivitas pendukung piala dunia juga akan memberikan dampak pada peningkatan penerimaan daerah," ungkap dia.
Baca juga: Merchandise Piala Dunia U-17 Karya UMKM Surabaya Mulai Dipasarkan, Simak Harga dan Lokasinya
Sedangkan dalam jangka panjang, keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 akan sangat berpengaruh pada kunjungan wisatawan mancanegara secara jangka panjang.
Hal itu akan terjadi jika Indonesia mendapat kepercayaan dari dunia internasional. Selanjutnya investasi dipercaya dapat tumbuh.
"Kepercayaan atau trust ini sangat penting dalam menumbuhkan investasi dalam negeri," tutur dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan sebanyak 38.000 orang akan memadati Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya saat pembukaan dan pertandingan pertama Piala U-17, Jumat (10/11/2023).