KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah membangun sejumlah rumah pompa di berbagai wilayah. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim hujan awal tahun 2024.
Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Windo Gusman Prasetyo mengatakan, total ada enam rumah pompa yang bakal selesai pada akhir 2023.
"Jadi kami tahun ini membangun enam rumah pompa dan lebih dari ratusan saluran drainase yang kami bangun," kata Windo, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (9/11/2023).
"Selain itu, ada 60 saluran yang menjadi prioritas untuk pembangunan saluran. Ada 200 lebih pembangunan saluran lingkungan," tambahnya.
Baca juga: Antisipasi Banjir, Khofifah Minta Rumah Pompa Dicek Berkala
Sebanyak enam rumah pompa yang baru dalam pembangunan itu yakni Rumah Pompa Merr, Undaan, Gresikan, Bulak, Kebraon dan Bozem Aquatic. Setiap titik memiliki fungsinya masing-masing.
Windo menjelaskan, salah satunya Rumah Pompa Undaan yang berfungsi mengalirkan air agar menuju ke Rumah Pompa Tambak Wedi, yang berada di daerah timur dan utara.
"Harapannya di wilayah Undaan, Kalianyar, Kalisari dan lainnya bisa mengalir ke Rumah Pompa Undaan dan Rumah Pompa Kalimas," ucapnya.
Kemudian, Rumah Pompa Merr diharapkan membantu Rumah Pompa Kebon Agung yang alirannya primer atau saluran induk. Nantinya, debit air yang masuk ke Rumah Pompa Kebon Agung bisa dikurangi.
Lalu Rumah Pompa Bulak, kebutuhannya untuk mengurangi genangan di wilayah Tambak Deres dan depan Kecamatan Bulak. Dengan demikian, air bisa cepat dialirkan ke arah laut.
Baca juga: Rumah Pompa Air Underpass Bandara YIA Dibobol Maling, Kerugian sampai Rp 200 Juta
"Rumah Pompa Gresikan itu genangan di Jalan Jagiran, Ploso Bogen bisa teratasi di Rumah Pompa Gresikan," ujar dia.
Lebih lanjut, kata Windo, terkait saluran air yang ada di lingkungan pemukiman warga, diperlukan penyesuaian dimensi agar bisa menerima aliran dan langsung terhubung ke saluran inti.
"Untuk saluran ini tersebar hampir di titik-titik wilayah Kota Surabaya dan masih dibutuhkan pembangunan saluran di wilayah pemukiman tersebut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.